"Resep sukses adalah belajar disaat orang lain tidur, bekerja disaat orang lain bermalasan, mempersiapkan disaat orang lain bermain, dan bermimpi disaat orang lain berharap." – William A Ward –
Showing posts with label Buku. Show all posts
Showing posts with label Buku. Show all posts

Wednesday, 29 November 2017

Teknik Merujuk dan Menuliskan Rujukan Dalam Kepenulisan Karya Ilmiah

Teknik Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung.
Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menulis nama akhir masing-masing penulis tersebut.
Jika ada lebih dari dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menulis nama akhir penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al.
Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran.
Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.
Referensi atau rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma (;) sebagai tanda pemiahnya.
Kutipan langsung dan < 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.
Nama penulis dapat dituli secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu
Contoh:
Diem, dkk (2003:224) menyimpulkan “Kebiaaan membaca dan belajar siswa dapat dikembangkan melalui penyediaan dan keteraksesan berbagai bahan cetak atau pun non cetak dan melalui pelatihan membaca pemahaman dan keterampilan belajar.”
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman
Contoh:
Simpulan dari penelitian tersebut adalah “Kebiasan membaca dan belajar siswa dapat dikembangkan melalui penyediaan dan keteraksesan berbagai bahan cetak atau pun non cetak dan melalui pelatihan membaca pemahaman dan keterampilan belajar” (Diem, dkk., 2005:224).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
Contoh:
Simpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat pertisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan langsung dan > 40 kata
Kutipan yang terdiri lebih dari 40 kita ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului; ditulis 1,5 cm dari garis tepi; sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh: Palmer and Stewart (2005:432) concluded as follows.
Teachers are instructional engineers just as an engineer takes pride in seeing a structure or device come to fruition, teachers thrive on seeing students ‘get it’ as a lesson unfolds. Nonfiction can become an important part of student ‘getting it’ and teachers seeing pride in their work
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,5 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
mengutip kutipan via http://www.fmbox.cl
Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata dalam kalimat yang dibuang, maka kita yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Dalam rangka otonomi pembelajaran di bidang pendidikan membaca, … keterampilan belajar, dan keterampilan membaca pemahaman itu ama pentingnya; oleh karena itu perlu diajarkan di sekolah secara bersama-sama pula” (Diem, 2001:95)
Apabila ada bagian kalimat yang dihilangkan, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gejolak demonstrasi tuntutan mantan karyawan timah karena ketidakpuasan terhadap program restrukturisasi perlu diketahui latar belakang penyebab dan kemungkinan upaya mendaikannya. …. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa separoh responden memahami arti pemutuan hubungan kerja atas permintaan sendiri dan pengajuan pensiun sekaligus, sebagian besar sadar dan menerima PHK, tetapi tetap merasa tidak puas terhadap ketentuan PHK.” (Romawi, 2001:161)
Teknik Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis dengan tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks
Contoh:
Coiro (2003) noted that realization of the potential of internet technologies can only come about when teachers have the opportunity to develop their own skills and plan for technology that promotes reading comprehention.
Teknik Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis dengan tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks
Contoh:
Coiro (2003) noted that realization of the potential of internet technologies can only come about when teachers have the opportunity to develop their own skills and plan for technology that promotes reading comprehention.
TEKNIK MENULIS DAFTAR RUJUKAN
Daftar rujukan/referensi merupakan daftar yang berisi informasi tentang buku, makalah, artikel atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar referensi, sedangkan semua bahan yang dikutif secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar referensi.Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar referensi secara berturut-turut meliputi:
        Nama penulis yang ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik;
        Tahun penerbitan
        Judul, termasuk anak judul
        Kota tempat penerbitan; dan
        Nama penerbit (untuk buku)
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung pada jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan naman yg sama dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik.
Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Refrensi dari buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik.
Judul buku ditulis dengan cetak miring, dengan huruf besar pada awal setiap kita, kecuali kata hubung.
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Rasinski, T. & Padak, N. 2000. Effective Reading Trategies: Teaching Children who Find Reading Difficult (2nded.) Columbas, OH:Merrill Prentice Hall.
 Soecipto, A. W. 2005. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-esai Pilihan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Polacco, P. 1998a. The Tree. New York, NY: Putnam and Grosset.
Polacco, P. 1998b. Thank You Mr. Falker. NY: Putnam.
Referensi dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Farstrup, A. E. & Samuel, S. J. (Eds.) 1980. What Research has to Say about Reading Instruction. (3nd ed.). Newark, DE: International Reading Association.
Widiastono, Tonny D. (Ed.). 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Referensi dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan.
Judul artikel ditulis tanpa cetak miring.
Nama editor ditulis seperti nema biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor.
Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Harley, J. T.; Harker, J. O.; & Walas, D. A. 1980. Contemporary Issues and New Direction in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L. W. Poon (Ed.), Aging in the 1980a: Psycological Issues (hlm. 239-252). Washington DC: American Psycological Association.
Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Referensi dari artikel dalam jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kite.
Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar, kecuali kite hubung.
Bagian akhir berturut-turut ditulis Jurnal tahun ke atau volume berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Diem, Chuzaimah Dahlan. 2000. Kebiaan Membaca dan Kemampuan Berbahasa Inggris Guru SMU se-Provinsi Sumatera Selatan. Forum Pendidikan, 25(3): 257-268.
Diem, Chuzaimah Dahlan. 2004. Students’ Age at which EFL is Introduced in School and Educational Outcomes. TEFLIN, 15(1): 96-106.
Diem, Chuzaimah Dahlan; Ihsan, D.; Purnomo, M. E.; & Indrawati, S. 2003. Pengembangan Model Program Membaca untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Keterampilan Belajar. Linguistik Indonesia, 21(2): 203-227.
Referensi dari artikel dalam jurnal dari CD-Rom
Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Rom-nya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S.; Long, M.; & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-Rom: TESOL Quaterly-Digital, 1977).
Referensi dari artikel dalam majalah atau koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring.
Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, Hlm. 70-76.
Nandika, Dodi. 2002. Quo Vadis Lemhanas: Sebuah Kado Ulang Tahun Lemhanas ke-37. Ketahanan Nasional, Edisi Khusus (75): 59-68.
Nalibroto, Kunti. 16 Oktober 2005. Wajah Wayang Kaum Perempuan. Republika, hlm. 9.
Referensi dari koran tanpa penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kecil, kecuali pada awal kata yang dicetak miring dan diiukuti nomor halaman.
Contoh: Republika. 12 Oktober 2005. Marketing Syariah Kunci Sukses Bisnis Islami, hlm. 15.
Rujukan/Referensi dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahaa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Referensi berupa karya terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kite Tanpa Tahun.
Contoh:
Ary, D.; Jacobs, L.; & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan Arief Furchan. 1982. Surabaya: Uaha Nasional.
Referensi berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada halaman judul skripsi, tesis, atau disertasi yang ditulis dengan cetak miring, diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Diem, C. D. 1988. The relationships among Teacher self-Conept. Multicultural Education, and Effectiveness in Teaching Reading as Perceived by American and Indonesian Teachers. Unpublished Dissertation. Muncie, IN: Teachers College, Ball State University.
Referensi berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, rapat kerja, atau lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan waktu penyelenggaraan (tanggal serta bulannya)
Contoh:
Chaiyanara, Paitoon M. 2003. ICT dan Pengajaran Bahasa Indonesia di Dalam dan Luar Negara. Makalah disajikan dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII, Pusat Bahasa, Depertemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta. 14 – 17 Oktober.
Budiharjo, Eko. 2006. Penataan Kota Terpadu. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional “Pembangunan Kota Secara Terpadu sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Publik: Suatu Konsep Solutif dan Pencerahan.” Rakernas APEKSI 2006, Palembang, 17 Juni.
Refrensi dari internet berupa karya individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut yang dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S.; Carr, L.; & Hall, W. 1996.   A Survey of STM Online Journal, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html. diakses 12 Juni 1996).
Referensi dari internet berupa artikel dari jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal yang dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A. I. 1995. Coordinating Family and Scholl: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives. (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/apaa/, diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan. (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
Referensi dari internet berupa bahan diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi yang dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 Nopember 1995. Summery of Citing Internet Site. NETTRAIN Discussion List, (Online). (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 Nopember 1995).
Referensi dari internet berupa E-mail pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai ketarangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan yang dicetak miring, nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim)
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (Huntera@usq.edu.au).
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywen.or.id). 

Friday, 22 September 2017

Muslim Produktif Ketika Keimanan Menyatu Dengan Produktivitas

Resensi Buku

Data Buku            :
Judul            
: Muslim Produktif Ketika Keimanan Menyatu DenganProduktivitas
Penulis         
: Mohammed Faris
Halaman
: xix + 296 hlm
Alih Bahasa  
: Kusnandar
Editor            
: Marlina Ali
Tahun Terbit  
: 2017
Penerbit          
: PT Elex Media Komputindo
Kota Terbit     
: Jakarta
Kategori          
: Motivasi Islami
Kode ISBN
: 978-602-02-9918-1

Sebagai manusia kita memiliki masa hidup yang terbatas dan kita kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Sebagai muslim kita dituntut untuk memaksimalkan dengan sebaik mungkin nikmat waktu yang telah diberikan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Sehingga sangat penting untuk meningkatkan produktifitas kita. Apakah produktivitas itu ? Apa manfaatnya ? Serta bagaimana memanfaatkan waktu yang tersedia untuk menjadi muslim yang lebih baik ?
Dalam buku “ Muslim Produktif Ketika Keimanan Menyatu dengan Produktivitas” Mohammde Faris menjelaskan dengan bahasa yang sederhana disertai dengan tips dan trik yang dapat langsung diaplikasikan. Buku ini terdiri atas 9 bab yang dimulai dengan membahasa definisi produktivitas, pandangan islam terhadap produktivitas yang membahas tentang pentingnya produktivitas terhadap kehidupan dunia dan akhirat.



Produktivitas terbagi atas Produktivitas Spiritual, Produktivitas Fisik dan Produktivitas Sosial.Mohammed Faris pada tahun 2014 dimasukan ke dalam daftar 500 muslim paling berpengaruh oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center yang berbasis di Yordania. Pada buku ini dijelaskan bahwa produktivitas adalah Fokus X Energi X Waktu,sehingga diperlukan management yang tepat guna memanfaatkan potensi-potensi tersebut agar dapat mencapai produktivitas. Buku ini layak dibaca bukan hanya oleh seorang muslim tetapi oleh siapapun yang berusaha meningkatkan produktivitas mereka. Tips yang disampaikan dapat diaplikasikan dan disesuaikan dengan kegiatan agama masing-masing.
Disertai dengan Mind Mapping  yang mempermudah pemahaman tiap bab.“ Kehidupan dan kematian diciptakan untuk menguji kita. Untuk melihat bagaimana kita memanfaatkan sebaik-baiknya kehidupan kita dan apa yang kita lakukan jika mengalami cobaan. Lebih penting lagi,saya menyadari bahwa jika bukan karena kematian,maka tidak akan ada artinya kehidupan ini dan karena kita akan meninggal dunia kita harus memastikan bahwa kehidupan kita meninggalkan jejak yang bermakna.”

Mohammed Faris dapat dihubungi melalui websitenya yakni http://productivemuslim.com/,di website ini kita dapat memperoleh panduan dan tips untuk menjadi muslim yang lebih produktif. Selamat membaca dan salam produktif.

Sunday, 23 July 2017

Resensi Buku: Orang Kaya Dijamin Masuk Surga Inspirasi Abdurrahman bin Auf


Resensi Buku Islam
Identitas Buku 

Judul Buku                   : Orang Kaya Dijamin Masuk Surga Inspirasi Abdurrahman bin Auf
Nama Penulis               : Rahmat Fadilah
Pemeriksa Aksara        : Rifka R
Tata Letak                    : The Ristanto
Kulit Muka                   : @Amazing Kreatif
Penerbit                        : Syalmahat Publishing
Dimensi Buku              : 14 cm X 20,5 cm
Jumlah Halaman           : X + 182 hlm
Harga Buku                   : Rp.54.000,00
Cetakan                         : Cetakan Pertama
Tahun Terbit                 : 2016
Kode ISBN                    : 978-602-72278-9-7

Mozaik Satu : Kelahiran Abdurrahman Bin Auf
Abdurrahman Bin Auf adalah salah satu sahabat dari lima orang pertama atau Assabiqunal Awwalun yang menerima agama islam. Pada bagian mozaik pertama buku ini akan menceritakan kelahiran Abdurrahman bin Auf yang dimulai dari silsilah kelahiran beliau, pada bagian ini akan membahas kehidupan Abdurrahman yang meskipun hidup dalam lingkungan jahiliyah namun ia tidak terkontaminasi kebodohan kaummnya. Abdurrahman bin Auf dikaruniai oleh Allah dengan karunia fisik,keuangan,dan nasab yang baik. Saat mendengar kabar tentang dakwah Rasullulah,Abdurahman segera mendapatkan hidayah 2 hari setelah Abu Bakar Ash-Sidiq menyatakan keislamannya. Karena Sejak Awal Abdurrahman telah mendambakan sosk yang dapat menjadi pembaharu bagi kebobokan moral kaumnya.

Mozaik Dua : Perjalanan Hidup Abdurrahman bin Auf
Pada bagian mozaik kedua buku ini membahas mengenai rangkaian kehidupan Abdurrahman bin Auf. Baik kisah tentang Abdurrahman yang ikut berhijrah bersama Rasullulah SAW dan disertai dengan keimananya hingga rela meninggalkan semua harta yang ia miliki di kota Makkah. Kisah Inspiratif tentang persaudaraan sesama muslim yang mencintai karena Allah saat Abdurrahman dipersaudarakan oleh Rasullulah dengan Saad bin Rabi’ Al-Anshory. Bagaimana Abdurrahman tidak berhati picik dengan memanfaatkan kesempatan dan tetap menjaga harga dirinya. Hingga Akhirnya menjadi salah satu sahabat yang dikaruniai harta yang berlimpah. Pada bab ini juga menjelaskan berbagai perjuangan Abdurrahman dijalan Allah baik harta,tenaga,nyawa,waktu dan semua yang ia miliki demi tegaknya agama Allah. Sungguh pada bagian ini kita akan mendapatkan ispirasi bahwa kekayaan yang miliki oleh Abdurrahman tidak menjadikan ia lalai untuk berjihad. Ini merupakan ispirasi bagi setiap muslim bahwa mereka harus memperjuangkan rezekinya karena dunia merupakan ladang untuk mengumpulkan bekal bagi kampung akhirat kelak.


Cover Buku Orang Kaya dijamin Masuk Surga 

Mozaik Tiga : Kisah-Kisah Kedermawanan Abdurrahman bin Auf 
Pada mozaik ketiga ini akan menggambarkan berbagai kisah bagaimana Abdurrahman memanfaatkan harta yang ia miliki digunakan dijalan Allah sehingga dapat menginspirasi setiap muslim untuk berjuang memanfaatkan harta yang ia miliki. Bahwa harta yang banyak bukanlah sebuah kehinaan tetapi merupakan modal untuk meraih keridaan Allah. Kisah Abdurrahman bin Auf yang mampu memerdekakan 30.000 orang budak. Diriwayatkan oleh Thalhah bin Ubaidillah bahwa penduduk Madina merupakan tanggungan Abdurrahman bin Auf . Belian meminjakan hartanya kepada sepertiga dari mereka, sepertiga yang lain beliau bantu dengan melunasi hutang mereka dan beliau memberikan hartanya kepada sepertiga yang lain untuk menjaga hubungan dengan mereka.

Mozaik Empat : Keistimewaan Abdurrahman bin Auf 
Pada Mozaik keempat akan membahas berbagai keistimewaaan yang dikaruniakan Allah kepada Abdurrahman bin Auf . Berbagai keistimewaan tersebut antara lain Abdurrahman bin Auf menjadi imam sholat Rasullulah, Abdurrahman bin Auf calon penghuni surga, Abdurrahman bin Auf tidak takabur atas kekayaannya, Abdurrahman bin Auf dicintai oleh Rasullullah. Berbagai Keistimewaan ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita untuk terus lebih baik dalam hal ketaqwaan.

Mozaik Lima : Pandangan-Pandangan Abdurrahman bin Auf
Berbagai pandangan hidup Abdurrahman bin Auf dalam mencari keridhoan Allah SWT dalam setiap tindakannya dapat menampar dan sungguh membuat kita malu bahwa kita ini sungguh bukan apa-apa. Kita bukanlah Saudagar sukses seperti Abdurrahman bin Auf namun kita masih jauh dari ibadah dan keikhlasan dalam beramal sholeh. Abdurrahman bin Auf dengan pandangan-padangan yang mengganggap dunia itu kecil,tidak berlaku curang dalam berdagang,infaq yang luar biasa yang dalam logika manusia akan membuat miskin. Namun Abdurrahman semakin berhasil dalam berniaga yang dengan harta itu menjadi modal bagi Abdurrahman bin Auf dalam berjuang dijalan Allah.

Mozaik Enam : Wafatnya Abdurrahman bin Auf 
Abdurrahman bin Auf Wafat pada tahun 31 Hijriyah . Abdurrahman bin Auf wafat pada usia 75 tahun. Allah telah mengkaruniakan Abdurrahman tanda-tanda dan kabar gembira akan akhir yang bahagia bagi Abdurrahman bin Auf . Abdurrahman bin Auf dimakamkan di pemakaman Baqi’ dan Allah telah menyiapkan nikmat yang kekal bagi Abdurrahman bin Auf di Surga. Abdurrahman bin Auf meninggalkan empat orang istri yang masing-masing dari Istri beliau mendapatkan warisan yang secara keseluruhan berjumlah empat ratus ribu dinar. Sungguh Allah telah mengkaruniakan akhir yang indah bagi Abdurrahman bin Auf . Hendaknya kisah indah Abdurrahman bin Auf ini dapat mengispirasi kita untuk memanfaatkan setiap potensi yang telah dikaruniakan oleh Allah kepad kita . Untuk kita gunakan dijalan kebaikan,Jalan kebenaran menuju sang Pencipta kita.