Baik minyak bumi maupun gas alam adalah campuran molekul yang
dibentuk oleh atom karbon dan atom hidrogen. ada beberapa macam minyak bumi dan
gas alam yang berbeda, sebagian lebih bernilai daripada yang lain. minyak bumi
berat (heavy crude oils) sangat tebal dan kental serta sangat sulit untuk
diproduksikan, sementara minyak bumi ringan (light crude oils) sangat mudah
mengalir dan mudah diproduksikan. yang kurang bernilai adalah minyak bumi asam
(sour crude oils) yang mengandungi sulfur dan gas alam asam (sour natural gas)
yang mengandungi hidrogen sulfida. beberapa gas alam yang membutuhkan lebih
banyak kalor untuk terbakar daripada yang lain, mengandungi cairan gas alam dan
gasolin, biasanya lebih bernilai.
Supaya memiliki cadangan minyak atau gas yang komersial, ada
tiga kondisi geologi yang harus dipenuhi. pertama, harus adanya batuan sumber
(source rock) di bawah tanah yang pada suatu waktu di masa lampau menghasilkan
minyak atau gas. kedua, harus ada pemisah, yaitu batuan reservoir (reservoir
rock) di bawah tanah yang menjaga minyak atau gas. ketiga, mesti
ada jebakan (trap) pada batuan reservoir untuk mengonsentrasikan gas
atau minyak sehingga jumlahnya memadai secara komersial.
Lapisan bumi paling atas dalam area yang memproduksikan gas atau
minyak biasanya terdiri dari beberapa lapis batuan sedimenter (sedimentary rock
layers). batuan sedimenter adalah sumber dan resrvoir bagi gas dan minyak.
batuan ini disebut batuan sedimenter karena terdiri atas beberapa sedimen.
sedimen adalah 1) partikel seperti butiran pasir yang terbentuk oleh pecahan
batuan sebelumnya dan terpindahkan, 2) seashells (cangkang dari organisme
laut), atau 3) garam yang terurai dari air. batuan sedimenter yang membentuk
lapisan bumi berusia jutaan bahkan milyaran tahun. selama masa geologi yang
berkembang pesat, kedalaman laut telah berubah-ubah. berkali-kali di masa
lampau, lautan naik menutupi daratan dan kemudian turun untuk menaikkan
daratan. pada masa itu, sedimen mulai terbentuk. sedimen ini terbentuk dari
materi sederhana seperti pasir pantai, lumpur di dasar laut, dan tumpukan
cangkang organisme laut. sedimen kuno ini tersusun lapis demi lapis, membentuk
batuan sedimenter yang nantinya dibor untuk memproduksikan minyak dan gas.
Sumber utama pembentuk gas dan minyak bumi adalah materi organik
yang terkubur dan termasak di dalam batuan sedimenter kuno. batuan ini tidak
hanya mengandungi partikel anorganik seperti butiran pasir dan lumpur, tetapi
juga materi dari bangkai tetumbuhan dan binatang. batuan sedimenter yang paling
kaya akan kandungan organiknya (batuan sumber bagi migas) adalah black shale.
terdeposisi sebagai lumpur kaya organik pada dasar lautan kuno. di bawah tanah,
temperatur menjadi faktor paling penting untuk memasak materi organik menjadi
minyak. apabila batuan sumber ditutupi lebih banyak sedimen dan terkubur dalam
dalam di bumi ia menjadi panas dan lebih panas. temperatur minimum yang
diperlukan untuk membentuk minyak, sekitar 150 F (65 C), berada pada kedalaman
7000 ft (2130 m) di bawah permukaan bumi. Minyak dihasilkan dari posisi
tersebut hingga kedalaman 18,000 ft (5500 m) pada temperatur 300 F (150 C).
reaksi yang mengubah materi organik menjadi minyak amat kompleks dan
membutuhkan waktu yang lama. jika batuan sumber terkubur lebih dalam dengan
temperatur di atas 300 F (150 C), maka materi organik tersisa akan menghasilkan
gas alam.
Gas dan minyak apabila dibandingkan dengan air yang juga berada di batuan sedimenter bawah tanah, berat jenisnya lebih ringan. setelah terbentuk, minyak dan gas bumi terangkat karena daya apung (buoyancy) melalui rekahan (fractures) pada batuan bawah tanah. minyak dan gas bumi yang terangkat memasuki lapisan batuan reservoir. batuan reservoir adalah batuan sedimenter yang mengandungi jutaan ruang sangat kecil yang disebut pori-pori (pores). batuan sedimenter umum seperti sandstone terbentuk dari butiran pasir yang persis dengan butiran pasir pantai atau pasir sungai. butiran pasir tersebut seperti bola-bola (spheres) yang berbeda ukuran sehingga tidak memungkinkan satu sama lain mengepas secara sempurna. ada ruang pori antara butiran pasir di pantai begitu juga pada batuan sandstone. limestone, batuan sedimenter umum lainnya, terdeposisi sebagai hamparan cangkang (shell beds) atau karang (reefs), dan terdapat pori antara cangkang dengan koral. gas dan minyak mengalir ke dalam pori-pori lapisan batuan reservoir.
Gas dan minyak apabila dibandingkan dengan air yang juga berada di batuan sedimenter bawah tanah, berat jenisnya lebih ringan. setelah terbentuk, minyak dan gas bumi terangkat karena daya apung (buoyancy) melalui rekahan (fractures) pada batuan bawah tanah. minyak dan gas bumi yang terangkat memasuki lapisan batuan reservoir. batuan reservoir adalah batuan sedimenter yang mengandungi jutaan ruang sangat kecil yang disebut pori-pori (pores). batuan sedimenter umum seperti sandstone terbentuk dari butiran pasir yang persis dengan butiran pasir pantai atau pasir sungai. butiran pasir tersebut seperti bola-bola (spheres) yang berbeda ukuran sehingga tidak memungkinkan satu sama lain mengepas secara sempurna. ada ruang pori antara butiran pasir di pantai begitu juga pada batuan sandstone. limestone, batuan sedimenter umum lainnya, terdeposisi sebagai hamparan cangkang (shell beds) atau karang (reefs), dan terdapat pori antara cangkang dengan koral. gas dan minyak mengalir ke dalam pori-pori lapisan batuan reservoir.
Fluida (air, gas, atau minyak), baik di permukaan maupun di bawah
tanah, akan selalu mengalir melalui jalur yang lebih sedikit hambatannya, rute
termudah. di bawah tanah, rute termudah itu adalah sepanjang lapisan batuan
reservoir. hal ini karena adanya sambungan antara ruang pori sehingga fluida
dapat mengalir dari pori ke pori dan menuju ke atas. kemampuan alir fluida di
dalam batuan disebut juga permeabilitas, dan perpindahan minyak dan gas menuju
permukaan disebut migrasi. karena migrasi, minyak dan gas dapat berpindah jauh,
secara horizontal dan vertikal, dari tempat asal pembentukannya.
Gas dan minyak bumi yang bermigrasi di dalam batuan reservoir akan
menemukan jebakan (trap) yaitu titik tertinggi pada batuan reservoir
sehingga gas atau minyak berhenti bermigrasi dan terkumpul. karena pori-pori
batuan reservoir sudah terisi air, maka gas dan minyak akan mengalir ke bagian
yang paling tinggi pada batuan reservoir. salah satu tipe jebakan adalah busur
alami pada batuan reservoir yang disebut kubah (dome) atau antiklinal
(anticline).
Di dalam jebakan, fluida terpisah berdasarkan berat jenisnya
masing-masing. gas sebagai fluida yang teringan akan mengisi bagian paling atas
jebakan dan membentuk free gas cap. minyak akan mengisi bagian tengah
dan membentuk reservoir minyak. air asin sebagai fluida yang terberat akan
mengisi bagian dasar.
Untuk melengkapi jebakan, batuan penutup (cap rock) harus
menutupi batuan reservoir. cap rock adalah semacam batuan penyegel
yang tidak mungkin dilalui oleh fluida. tanpa adanya cap rock, minyak
dan gas akan bocor ke permukaan tanah. dua bentuk batuan sedimenter yang
berfungsi sebagai cap rock adalah shale dan salt.
Bagaimanakah cadangan bawah tanah minyak dan gas terbentuk? pada
masa-masa awal pemboran, dibayangkan bahwa terdapat sungai bawah tanah yang
mengalir dan danau bawah tanah berisi minyak. Para driller di
masa-masa awal bagaimanapun berhasil memperoleh minyak karena banyaknya jebakan
bawah tanah yang bocor. Ada rekahan kecil pada cap rock yang membuat
minyak dan gas bocor dan merembes (seep) ke permukaan. Para driller
awal biasanya menempatkan sumur mereka di atas rembesan (seep).
Pada awal 1900an, dasar-dasar pengetahuan mengenai cadangan
minyak dan gas bawah tanah menjadi lebih baik. perusahaan minyak menyadari
bahwa dengan memetakan bagaimana lapisan batuan sedimenter tersingkap (crop
out) di atas permukaan tanah, lapisan batuan dapat diproyeksikan ke
bawah permukaan, dan jebakan dapat ditentukan lokasinya. para geologist
dipekerjakan untuk memetakan singkapan (outcrop) batuan.
Belakangan, metode seismik dikembangkan untuk mendeteksi jebakan
tersembunyi di bawah permukaan. eksplorasi seismik menggunakan sumber dan
detektor. sumber seperti dinamit diletakkan pada atau dekat permukaan dan
memberikan impulse energi suara ke dalam bawah permukaan. energi suara akan
dipantulkan oleh lapisan-lapisan batuan sedimenter kembali ke permukaan dan
direkam oleh detektor. gema suara yang terekam digunakan untuk membuat
pencitraan lapisan batuan bawah permukaan tanah.
Satu-satunya cara untuk memastikan apakah suatu jebakan berisi
sejumlah komersil minyak dan gas adalah dengan cara membor sumur. sebuah sumur
dibor untuk mencari lapangan migas baru dan dijuluki sumur wildcat.
kebanyakan sumur wildcat adalah kering tanpa temuan migas yang
komersil. sumur dibor dengan menggunakan menara pemboran yang disebut rig.
Rangkaian pipa bor untuk membuat sumur dapat mencapai ribuan kaki
panjangnya dengan sebuah pahat di ujungnya. dengan memutar rangakain pipa di
permukaan, pahat di dasar akan berputar membuat lubang.
Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dibutuhkan.
tenaga untuk menggerakkan peralatan bor ini disediakan oleh mesin diesel.
menara baja di atas sumur yang disebut derrick digunakan untuk
menaikkan dan menurunkan pipa. lubang sumur yang dibor dapat berupa lubang yang
lurus maupun lubang yang miring dengan kemiringan sudut tertentu.
Sistem yang paling penting di rig adalah sistem sirkulasi lumpur
pemboran. lumpur pemboran dipompakan ke dalam pipa bor yang akan disemprotkan
keluar melalui nozzle pada pahat dan kembali ke permukaan melalui
ruang antara pipa dan lubang. lumpur pemboran akan mengangkat potongan-potongan
batu yang dibuat oleh pahat (disebut cuttings) ke permukaan. hal ini
mencegah penumpukan serbuk bor di dasar lubang. selama pemboran, lubang sumur
selalu penuh terisi lumpur pemboran untuk mencegah mengalirnya fluida seperti
air, gas atau minyak dari batuan bawah tanah ke lubang sumur. jika minyak atau
gas dapat mengalir ke permukaan saat pemboran, akan menyebabkan kebakaran.
bahkan jika hanya air yang mengalir saja dapat menggugurkan lubang dan membuat
kita kehilangan sumur. dengan adanya lumpur pemboran, fluida ini tertahan berada
di dalam batuan. pemboran sumur di lepas pantai hampir sama dengan
pemboran di daratan. untuk sumur wildcat di lepas pantai, rig dinaikkan di atas
barge, anjungan (platform) terapung, atau kapal yang dapat
berpindah. apabila lapangan lepas pantai sudah ditentukan, anjungan (platform)
produksi akan dipasang untuk membor sumur-sumur lainnya dan memroduksi
migas.
Lumpur pemboran menjaga agar migas tetap berada di dalam batuan,
cadangan migas bawah tanah pun dapat dibor tanpa mengindikasikan adanya migas,
sehingga diperlukan evaluasi sumur dengan cara menurunkan peralatan rekam wireline.
truk alat rekam dipanggil, menurunkan tabung berisi instrumen yang disebut
sonde ke dalam lubang sumur. ketika sonde diangkat keluar lubang, instrumen
akan merekam secara elektrik, suara dan radioaktif sifat-sifat batuan dan
fluida yang dilaluinya. pengukuran ini direkam pada kertas panjang bergaris
yang disebut well log. well log ini memberi informasi tentang
komposisi lapisan batuan, pori-pori, dan fluida yang mungkin ada di dalamnya.
Hasil pembacaan well log, sumur dapat saja ditutup dan
ditinggalkan sebagai sumur kering atau diselesaikan untuk diproduksikan.
pemasangan pipa produksi adalah cara awal menyelesaikan sumur. Untuk memasang
pipa, pipa baja panjang yang bergaris tengah besar (disebut selubung atau casing)
dimasukkan ke dalam sumur. semen basah dipompakan ke dalam ruang antara casing
dan dinding sumur hingga mengeras untuk menjaga lubang sumur. pada kebanyakan
sumur, pemasangan casing bertahap yang disebut casing program
dilakukan sebagai berikut: bor sumur, pasang casing, bor lebih dalam,
pasang casing lagi, bor lebih dalam lagi, dan pasang casing
lagi.
Apa
Itu Gas Alam ?
Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon (Cn H2n+2) yang terdiri dari
campuran beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non hidrokarbon
seperti N2, CO2 dan H2S. Umumnya gas yang terbentuk sebagian besar dari metan
CH4, dan dapat juga termasuk etan C2H6 dan propan C3H8. Komposisi gas alam bervariasi,
tetapi umumnya tipikal gas alam (sebelum dilakukan pemrosesan) adalah seperti
pada tabel di bawah ini.
Gas alam yang didapat dari dalam sumur di bawah bumi,
biasanya ber-gabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas
associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang
dihasilkan disebut gas non associated. Sekali dibawa ke atas permukaan
bumi, terhadap gas dila-kukan pemisahan untuk menghilang-kan impurities
seperti air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lainnya. Beberapa gas hidrokarbon
seperti propan (C3H8) dan butan (C4H10) dipisahkan dan dijual secara terpisah.
Setelah diproses, gas alam yang bersih ditransmisikan ke titik-titik penggunaan
melalui jaringan pipa, yang jauhnya dapat mencapai ribuan kilometer. Gas alam
yang dikirim melalui pipa tersebut merupakan gas alam dalam bentuk yang murni
karena hampir seluruhnya adalah metan (CH4).
Gas alam yang dikirim tersebut merupa-kan ‘dry gas’
atau ‘gas kering’. Metan adalah molekul yang dibentuk oleh satu atom karbon dan
empat atom hidrogen sebagai CH4. Gas metan mudah terbakar dimana secara kimia
terjadi reaksi antara metan dan oksigen yang hasilnya berupa karbon di-oksida
(CO2), air (H2O) ditambah sejumlah besar energi, sebagaimana persamaan be-rikut
:
CH4[g]
+ 2 O2[g] CO2[g] + 2 H2O[50] + 891 kJ
Pengukuran
Gas Alam
Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia
dapat diukur melalui volume pada temperatur dan tekanan nor-mal, dinyatakan
dalam cubic feet (CF), yang umumnya dipakai dalam ribuan cubic feet
(MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas alam juga
sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU
adalah sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk
memanaskan satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic
feet gas alam mengan-dung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa
di USA, diukur dalam satuan ‘therms’ untuk penggunaan pemba-yaran. Satu
’therm’ adalah ekivalen dengan 100.000 BTU, atau sekitar 97 SCF gas
alam.
No comments:
Post a Comment