"Resep sukses adalah belajar disaat orang lain tidur, bekerja disaat orang lain bermalasan, mempersiapkan disaat orang lain bermain, dan bermimpi disaat orang lain berharap." – William A Ward –

Monday 25 June 2018

Peran dan Perkembangan Teknologi Industri 4.0 Bagian Pertama

Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yang mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. 
Revolusi Industri via VOA ISLAM
Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. 
Buku Klaus Schwab via amazon
Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital.
Materi :
Berbicara tentang Teknologi Industri 4.0, kita tidak bisa melepaskannya dari isu revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang terjadi. Definisi teknologi industri adalah penggunaan ilmu rekayasa atau teknologi untuk membuat produksi menjadi lebih cepat, lebih sederhana dan lebih efisien. Berbagai macam definisi bisa kita tentukan. Namun, secara umum teknologi industri adalah sesuatu hal untuk menolong produksi di industri agar semakin lebih cepat, lebih hemat, dan lebih menghasilkan.
Kita bisa melihat teknologi industri ini mulai ada sejak abad ke 18. Pada zaman sebelum abad 18, pekerjaan manusia masih berfokus di pertanian. Kebanyakan manusia tinggal di desa-desa, dan kemudian mengolah tanah sebagai sumber pencaharian. Makanan, pakaian, alat bantu, dan peralatan rumah tangga sebagai penyokong kehidupan manusia masih dibuat secara sederhana. Pembuatannya masih menggunakan alat sederhana dan jumlah produksinya pun masih terbatas. Kita menyebutnya sebagai agriculture based economy. Ekonomi yang berbasis pertanian. Karena keinginan manusia untuk  bisa bekerja lebih cepat, lebih hemat dan lebih menghasilkan maka terwujudlah berbagai inovasi-inovasi yang memudahkan hidup manusia, Inovasi pertama yang pertama kali mendukung revolusi industri pertama adalah teknologi untuk membuat besi tuang dan baja. Besi dan baja ini kemudian menjadi material penting untuk membuat segala inovasi yang lain. Dari peralatan rumah tangga, alat bantu, kapal, gedung, infrastruktur hingga mesin juga akhirnya menggunakan besi dan baja sebagai bahannya. Dari teknologi besi dan baja tersebut kemudian tercipta lah sebuah inovasi lain yaitu mesin uap.Penemunya James Watt. Yang disebut sebagai pionir dalam membuat mesin uap yg pertama Inovasi mesin uap ini sangat berpengaruh terhadap proses industrialisasi di revolusi industri pertama.  Konsep dan prinsip mesin uap ini kemudian digunakan untuk pembangkit energi, lokomotif hingga kapal dalam masa revolusi industri pertama. Karena mesin uap ini memakai energi yang cukup banyak dan menghasilkan polusi yang cukup tinggi, maka dari itu diciptakanlah inovasi yang lain.

Inovasi kemudian semakin berlanjut dengan ditemukannya listrik. Listrik dan elektrifikasi industri menjadi salah satu teknologi industri penting yang menyokong terbentuknya revolusi industri kedua.Dalam masa revolusi industri kedua ini juga mulai dikenal sistem produksi massal (mass production). Sistem produksi massal ini adalah sistem untuk menciptakan sebuah produk secara banyak Pionirnya yang mendukung sistem produksi massal ini ada dua orang yaitu Pertama Frederick Taylor dan kedua Henry Ford.
Frederick Taylor via Wikipedia
Frederick Taylor ini adalah seorang pionir yang menciptakan "scientific management". Sebuah paradigma untuk menganalisis pekerjaan dari gerakan serta waktunya. Terciptalah sebuah ilmu baru bernama "motion and time studies" yang menjadi dasar untuk industri di revolusi industri kedua ini. Scientific Management juga menjadi fondasi  untuk keilmuan Manajemen dan Teknik Industri sekarang ini dan Henry Ford adalah pemilik Ford Motor Company, sebuah perusahaan pembuat mobil di Amerika. Henry Ford dulu berpikir: bagaimana caranya membuat mobil yang bisa digunakan untuk seluruh kalangan. Karena waktu itu membuat mobil jangka waktu produksinya lama sekali. di pabrik Ford saja membutuhkan waktu 12 jam. Dahulu mobil dibuat dengan sistem fixed layout. Artinya kerangka mobil ditaruh di sebuah tempat yang tetap kemudian para pekerja lah yang bergerak memasang part-part mobil sehingga terwujudlah sebuah mobil. Ford kemudian mengusulkan sistem assembly line. Dalam sistem ini, kerangka mobil yang bergerak dalam sistem produksi. Bukan orang yang bergerak.Kerangka mobil kemudian dijalankan dengan mesin atau ban berjalan dan para pekerja melakukan pemasangan part-part mobil terhadap kerangka mobil yang bergerak tersebut. Dengan sistem ini, Ford bisa menghemat waktu produksi dari 12 jam menjadi 2 jam. Hal ini kemudian diikuti oleh pabrik2 lainnya seperti pabrik makanan, pabrik senjata dan sebagainya. Hingga akhirnya masa Revolusi Industri kedua ini selesai pada saat Perang Dunia pertama.

Revolusi Industri ketiga muncul pada saat ditemukan komputer, alat elektronik dan teknologi informasi. Lewat Revolusi Industri ketiga ini, pabrik mulai mengganti sistem kerjanya menjadi berbasis PLC (programmable logic control). Otomasi Industri kemudian berkembang di era industri ini. Beberapa perangkat pendukung lainnya seperti Enterprise Resource Planning juga berkembang pada era industri ini. Lewat penemuan otomasi ini, pembuatan produk semakin cepat dan lebih efisien. Bergerak ke revolusi industri keempat, efek dari information technology yang sudah ada dari revolusi industri ketiga akan ditingkatkan lagi. Berbagai macam teknologi seperti artificial inteligence (kecerdasan artifisial), big data, serta robotik mengambil alih produksi. Sehingga kita bisa memprediksikan teknologi yg tersedia dari industri 4.0 ini akan membuat koneksi antara sistem industri lebih dinamis, dan lebih real time.Dampak dari teknologi industri 4.0 ini ada beberapa hal :
1.Industri harus segera menetapkan prioritas untuk pengembangan strategis usahanya
Sebagaimana revolusi industri yang telah lalu, revolusi industri akan memakan hilangnya pekerjaan yang lama. Memang pekerjaan yang lama akan hilang di industry 4.0. Namun pekerjaan yang baru juga akan segera datang. Prasyarat pekerja untuk memasuki pekerjaan yang tersedia di industry 4.0 juga semakin tinggi. Industri harus segera mengupgrade kualitas sumber dayanya agar mampu mengikuti teknologi industri yang tersedia di masa depan
2.Infrastruktur dan Pendidikan harus berubah
Berbagai teknologi seperti teknologi telekomunikasi harus segera disesuaikan agar mampu mengikuti perkembangan zaman. Infrastruktur yang disediakan harus bisa beroperasi cepat, aman dan terpercaya. Terutama bagi industri yang menggunakan real-time data. Pendidikan seperti di kampus, dan vokasi harus diubah untuk menyesuaikan kebutuhan industri, salah satunya adalah mengubah fokus pendidikan agar menghasilkan orang- orang  yang inovatif atau berpikir level tinggi (HOTS).
3. para supplier (penyedia jasa bagi industri) harus membangun fondasi teknologi yang kuat agar mampu dipakai oleh industri.

Diskusi :

1.        Anita
Dalam industri kedepan jurusan apa yang sekiranya bisa dan banyak berpeluang di dunia industri?
Robotika, artificial inteligence akan banyak terjadi dibutuhkan pada saat masuk ke industri 4.0, Karena di industry 4.0, juga diperlukan pula kemampuan untuk analisis dan pengolahan big data yang kuat, maka diperlukan juga kemampuan statistik serta matematika untuk membuat sebuah algoritma baru yang lebih canggih lagi untuk mengolah data.

2.  Trino Jusuf Habibie
Apakah maju nya industri 4.0 akan membuat negara berkembang dengan jumlah penduduk banyak bisa mengatasi masalah-masalah kehidupan sosial di negara tersebut ? Dengan Pertanyaan Pengantar :Pernyataan dengan maju nya industri 4.0 memang baik bagi negara maju karena mereka meneruskan teknologi yang sudah ada,sedangkan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak akan semakin terpuruk jika saja gagasan industri 4.0 di terapkan di negara berkembang, lapangan pekerjaan manusia akan di ambil alih oleh adanya kemajuan tenaga kerja seperti robot.
Jadi jika ingin khusus menengok kebutuhan industri untuk otomasi, dan optimasi saja: maka kebutuhan untuk memahami pemrograman dasar semakin tinggi. Karena disini kita ingin sebagai orang yang bisa mengutak-atik robot, bukan yang dipermainkan oleh robot. Perdebatan antara industri padat karya dan industri padat modal sebetulnya sudah terjadi dari Revolusi Industri Kedua.
Frederick Taylor yang saya ceritakan diatas tadi memang terkenal sekali menyerukan menggunakan mesin atau otomasi lainnya agar industri bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan.Mesin bisa bekerja penuh 24 jam, dibandingkan manusia. Apalagi manusia kan sedikit-sedikit harus istirahat dan sebagainya, jadi dianggap tidak efisien dan tidak efektif bagi Taylor. Jawabannya adalah bisa. Asalkan pendidikan serta infrastruktur negara kita sudah siap dan mumpuni. Sekarang ini Indonesia sedang disebut memasuki premature deindustrialisation, Artinya dampak industri manufaktur semakin menurun terhadap GDP negara sebelum waktunya. 
Padahal negara-negara industri maju seperti Amerika dan Jerman, mereka menempuh proses yang mulus untuk perpindahan sumber keuntungan negaranya, Proses awalnya kan : pertanian, kemudian ke manufaktur, dan kemudian ke service. Amerika dan Jerman sudah bisa dianggap sebagai negara industri maju karena sekarang ini sudah bisa berfokus terhadap service, Mereka sudah berfokus terhadap service, karena manufakturnya sudah kuat. Sementara di Indonesia sendiri, industri manufaktur mengalami penurunan terhadap GDP.

3.  Ayu Rizki Nur Syamsi
secara political science. Apakah ada tarik keuntungan  di indonesia tentang adanya teknologi industri 4.0 ?
Jika menengok tarik untung dari adanya teknologi industri 4.0, mungkin yang paling untung adalah orang yang menguasai teknologi yang dibutuhkan di masa depan. Kejadian ini selalu terjadi di peralihan revolusi industri. Bisa kita lihat Inggris menjadi negara adikuasa setelah revolusi industri pertama, dan kemudian Amerika yang saat ini unggul menjadi negara adikuasa karena teknologi2 nya memang berasal dari sana. 
Kita perlu menyadari bahwa Indonesia memang sangat terlambat untuk mengikuti trend dunia yang mengarah ke revolusi industri 4.0. Buku "Fourth Industrial Revolution" yang dibuat oleh Klaus Schwab kalau tidak salah diterbitkan tahun 2015 atau 2016. Political will kita baru menstatement akan mengikuti revolusi industri keempat ini sekitar Januari 2018.
Industri sejak dahulu mainannya adalah creating value: Atau membuat nilai Maka dari itu supaya industri menang, kita harus meningkatkan nilai kompetitif nya sebagai sebuah industri. Apa aja nilai kompetitif dari sebuah industri? Ambillah salah satunya QCDS (Quality, Cost, Delivery, Safety). Quality = barang yang berkualitas

Cost = cost barang yang ditawarkan sesuai dengan kualitas
Delivery = pengantaran barang tepat waktu
Safety = proses dalam industri menjunjung tinggi K3

Jika teknologi industri 4.0 dapat meningkatkan kemampuan industri dalam bersaing di kancah dunia ini, maka sewajibnya industri sudah harus updated teknologinya. Jika  nilai kompetitif sebuah industri X ternyata masih bukan yg menyangkut big data dsb, maka prioritasnya berarti bukan hal yang kesana dulu. Tapi menguatkan hal – hal  yang sekiranya butuh dikuatkan sebelum beralih menggunakan teknologi mutakhir

4.  Prayoga Romin Syaputra
Apa saja faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong kemajuan industri 4.0 di indonesia ?
Karena basis kemajuan industri 4.0 adalah penggunaan teknologi, maka faktor-faktor yang bisa mendorong kemajuan industri 4.0 itu sendiri adalah penguasaan ilmu dan teknologi. Penggunaan teknologi seperti internet, telekomunikasi juga bisa mendorong kemajuan itu sendiri.

No comments:

Post a Comment

Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button