Bahan Galian
Adalah,Suatu
endapan yang dihasilkan magma, dimana magma merupakan .Larutan Silikat panas
yang kaya akan elemen-elemen volatile dan magma tersebut berada jauh di bawah
permukaan bumi yang kemudian melalui reaksi panas dari massa padatan.
Genesa
Bahan Galian
Adalah Ilmu
yang memperlajari pertumbuhan atau pembentukan serta asal usul bahan galian,
baik logam maupun non logam dan bahan galian industri.
Ruang
Lingkup
Adalah,Aspek-aspek
keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk,ukuran, dimensi),
kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic
controls).
Tujuan
utama
Adalah,Sebagai
pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,mengungkapkan sifat-sifat
fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan)
model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda
penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut.
Jenis
Endapan yang yang dihasilkan Proses Pengendapan yaitu :
1. Endapan
Primer (Hypogen) adalah,Endapan-endapan
mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya.
2. Endapan Sekunder (Supergen)
adalah,Mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses
luar (superficial processes).
3. Endapan
Sedimenter
4. Endapan Metamorf
A.
Endapan Primer
Endapan
Primer yaitu,endapan
bahan galian yang terjadi karena berhubungan langsung dengan magma. Pembentukan
Endapan Primer secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis
endapan, yaitu,
1. Fase
Magmatik Cair (Liquid Magmatic Phase atau Konsentrasi Magmatic)
- Early Magmatic,
- Late Magmatic,
2. Fase
Pegmatitik (Pegmatit),
3. Fase
Pneumatolitik (Metasomatis Kontak),
4. Fase
Hidrothermal (Hidrothermal),
5. Fase
Vulkanik (Vulkanis).
Dari kelima jenis fase endapan tersebut akan
menghasilkan sifat-sifat endapan yang berbeda-beda, yaitu yang berhubungan
dengan :
1. Kristalisasi
magmanya
- Magma dapat diartikan sebagai Leburan
Silikat yang mengandung berbagai macam unsur kimia, baik unsur logam,
semi logam bukan logam ataupun unsur-unsur pembentuk gas (volatil).
- Magma terdapat pada lingkungan Suhu
dan Tekanan tinggi, dan diperkirakan terdapat pada Kedalaman 40
kilometer atau lebih dibawah permukaan bumi.
- Magma bersifat Mobile dan
salah satu nya mobilitasnya adalah berupa instrusi yang menuju kepermukan
bumi dan masuk kedalam retakan batuan yang ada di kulit bumi.
- Dalam perjalannyanya, instrusi
magma yang mengalami penuruan suhu maupun tekanan yang mengakibatkan
terjadinya Kristalisasi Mineral Silikat.
Endapan
galian yang terbentuk bersama-sama dengan batuan di sekelilingnya disebut
sebagai endapan bahan galian Syngenetic dan endapan yang terbentuk
sesudah terjadinya batuan disebut sebagai Epigenetic.
2. Jarak
endapan mineral dengan asal magma
- Intra-magmatic,bila
endapan terletak di dalam daerah batuan beku,
- Peri-magmatic,bila
endapan terletak di luar (dekat batas) batuan beku,
- Crypto-magmatic,bila
hubungan antara endapan dan batuan beku tidak jelas,
- Apo-magmatic,
bila letak endapan tidak terlalu jauh terpisah dari batuan beku,
- Tele-magmatic, bila
disekitar endapan mineral tidak terlihat (terdapat) batuan beku.
3. Bagaimana cara pengendapan terjadi
- Terbentuk karena kristalisasi magma
atau di dalam magma,
- Terbentuk pada lubang-lubang yang
telah ada,
- Metosomatisme (replacement), yaitu
reaksi kimia antara batuan yang telah ada dengan larutan pembawa bijih.
4. Bentuk
endapan, dapat berupa Masif, Stockwork, Urat, atau
Perlapisan.
5. Waktu
terbentuknya endapan,
- Syngenetic,jika
endapan terbentuk bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan
- Epigenetic,jika
endapan terbentuk tidak bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan.
Fase Magmatic Cair (Magmatic Concentration)
Adalah,Suatu
fase pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk langsung pada magma
(differensiasi magma),Bahan galian yang terbentuk karena adanya difrensiasi
magma, magma sebagai cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih
yang terdiri dari bermacam-macam komponen, dimana dari masing-masing komponen
mempunyai daya larut yang berlainan.Pada waktu magma naik ke permukaan
bumi,maka temperatur dan tekanannya akan turun, akibatnya terjadi kristalisasi,
dimana komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu, maka
terbentuklah endapan bijih.Misal,Cara gravitational settling, mineral
yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah Kromit, Titamagnetit, dan
petlandit.Biasanya mineralnya sederhana (mono mineral) dan tergolong mineral berat.
Pada
tahap Awal Pengkristalan Fase Magmatik Cair, ada 3 peristiwa
yang mungkin terjadi, yaitu,
Dissemination
(Penghamburan Komponen batuan) adalah Mineral yang terbentuk akan tersebar
merata diseluruh masa batuan (mengkristalnya mineral-mineral terpencar tanpa
adanya konsentrasi), atau Sebagai penghamburan mineral dalam batuan beku yang mengkristal
pada tempat dalam dan bila yang terhambur tadi bermuai, maka sebagai satu kesatuan,
batuan dapat dianggap sebagai mineral bahan galian.
Contoh:
- Cebakan intan di Africa
Selatan didapat pada batuan ultrabasa yang disebut kimberlite. Intan ini
dianggap sebagai Phenocryst yaitu kristal-kristal besar yang mengkrital
dalam magma yang dalam sekali yang kemudian terangkat bersama magma
sehingga didapat sebagai kejadian yang sekarang,
- Cebakan Corundum dalam
batuan nepheline syenit di Ontaria, Canada.
- Cebakan Platina.
Segregation
(Segregasi
atau Pemisahan) adalah mineral yang terbentuk tidak tersebar merata,
tetapi hanya kurang terkonsentrasi
di dalam batuan dan terjadinya dari hasil gravity diferensiasi dan akumulasi
dari mineral-mineral.Istilah yang dipakai pada endapan mineral bahan galian
yang mengkristal terlebih dahulu. Pada saat magma mulai mengkristal kemudian
terpisah dari magma tersebut karena
sifat fisik yang berbeda, misalnya karena berat jenis yang berbeda.
Ciri-ciri
jebakan ini:
- Hubungan dengan magma jelas,
- Endapan terdapat dalam lingkungan
intrusi,
- Karena adanya gravity diferensiasi,
maka dalam teksturnya menunjukkan pseudootrasigrafi.
Contoh:
- Cebakan chromite di Transvall,
Africa Selatan dalam batuan anorthosite yang mempunyai lapisan Cr 20-30
inch.
Injection
(Injeksi) adalah Mineral yang terbentuk tidak lagi terletak
di dalam magma (batuan beku), tetapi telah terdorong keluar dari magma.Bijih
mineral terkonsentrasi oleh adanya kristalisasi diferensiasi, kemudian massa
ini menerobos masuk ke dalam celah-celah batuan sekelilingnya. Hubungan
struktur dari jebakan dengan batuan yang
diterobosnya jelas sekali menunjukkan adanya injection.Sesudah
terjadinya pemisahan, kemudian diikuti dengan injeksi sehingga pengumpulan
bahan galian berpindah ke tempat lain, bahkan pada tempat terbentuk semula.
Ciri-cirinya:
- adanya fragmen-fragmen batuan di
dalamnya,
- Terdapat dike atau badan intrusi
yang lain di dalambatuan aslinya,
- Terjadi metamorphose pada dinding
batuan.
Contoh:
- Cebakan Titaniferous magnetite di
Cubarland,
- Cebakan magnetite di faruna Swedia.
Pada
tahap Akhir Pengkristalan, ada 2 peristiwa yang mungkin
terjadi yaitu :
immisibilitas
Cairan terjadi selagi proses pembekuan berjalan, atau
terjadi pemisahan itu sebagai akibat secara langsung dua atau lebih cairan yang
tidak dapat bersatu, seperti minyak dan air.
Injeksi
Cairan,Pada tahap akhir pembekuan, ada dua kemungkinan yang
terjadi, yaitu,
- Mineral itu bisa dipindahkan
- Mineral itu tidak bisa dipindahkan.
Proses
Magmatic Concentration dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Early
Magmatic adalah Endapan yang terjadi langsung dari
proses magmatic mineral yang lebih cepat dari membekunya batuan silikat dan
dipisahkan oleh kristalisasi diferensiasi.
Late
Magmatic Adalah,Cebakan menghasilkan kristal setelah
terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan
mempunyai corak dengan variasi yang
lebih banyak.Magma dari endapan late magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi.Cebakan
ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat yang menerobos dan bereaksi dan
menghasilkan rangkaian reaksi.
2. Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase
atau Endapan Pegmatis),
Pegmatit adalah Batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma,
sebagai akibat kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan di sekeliling magma,
maka cairan residual yang mobile
akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya
sebagai dyke, sill, dan stockwork.Kristal dari pegmatit akan berukuran besar,
karena tidak adanya kontras tekanan dan temperatur antara magma dengan batuan
disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan dengan lambat. Mineral-mineral
pegmatit antara lain :
1.
Logam-logam
ringan (li-silikat, be-silikat (beal-silikat), al-rich silikat),
2.
Logam-logam
berat (sn, au, W, dan mo),
3.
Unsur-unsur
jarang (niobium, iodium (Y), ce, zr, la, tantalum, th, U, ti),
4.
Batuan
mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin rose, rose quartz, smoky quartz,
rock crystal).
5. Batuan
beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma, kristalisasi dari suatu magma
menyebabkan suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap.
6.
Factor
yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya uap.
Sifat-sifat dari
pada endapan pegmatis
Seperti dike.Kristal-kristalnya (pseudomorf) berukuran sangat
besar, hal ini disebabkan :
1.
Pada waktu magma
membeku magma banyak mengandung uap yang mengandung unsur silica,
2.
Kristalisasi
yang lamban,
3.
Bersifat asam,
berasal dari magma asam (± 98% asam),
4.
Mineral-mineralnya
kwarsa, orthoklas dan mika,
3. Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase atau
Metasomatis Kontak)
Pneumatolitik adalah Proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma
dalam lingkungan yang dekat dengan magma.
- Dari sudut geologi, proses ini
disebut Metasomatik Konak, karena adanya gejala kontak antara batuan yang
lebih tua dengan magma yang lebih muda.
- Intrusi magma yang telah menjadi
padat mempunyai sisa magma berupa cairan atau gas yang mempunyai suhu
tinggi,
- Bila bersentuhan dengan dinding
atau celah batuan lainnya dapat mengadakan reaksi yang menghasilkan
mineral baru
Terdapat
perbedaannya antara Metasomatisme Kontak dengan Metasomatisme Sentuh, yaitu :
- Metasomatisme Kontak hanya satu
(Suhu) yang memegang peranan,
- Metasomatisme Sentuh terdapat
penambahan Tekanan pada sisa cairan yang mengadakan reaksi dan
menghasilkan mineral baru.
- Jadi, Endapan Metasomatic Kontak terjadi karena adanya kontak antara uap panas dengan temperatur yang
tinggi dari magma dengan batuan
samping
atau batuan dinding yang reaktif,
dimana ada penambahan unsur dari magma, misalnya,
AB & CD ACy & BDz
- Umumnya terjadi pada batu kapur,
bisa terjadi pada proses pembentukan mineral secara hidrotermal,
- Mineral bijih pada endapan kontak
metasomatisme umumnya sulfida sederhana dan oksida misalnya Spalerit,
Galena, Calkopirit, Bornit, dan beberapa Molibdenit.
- Sedikit endapan jenis ini yang
betul-betul tanpa adanya besi, pada umumnya akan banyak sekali berisi
Pirit atau bahkan Magnetit, Hematit dan Scheelit juga terdapat dalam
endapan jenis ini (Singkep-Indonesia).
- Gejala kontak metamorfisme tampak
dengan adanya perubahan pada tepi batuan beku intrusi dan terutama pada
batuan yang diintrusi, yaitu Baking (Pemanggangan) dan Hardening
(pengerasan).
Proses
Pembentukan :
1.
Terjadi
pada intrusi dalam pada temperatur dan tekanan yang tinggi (500 s/d 1100 ºC),
2.
Terjadi
penambahan dan penguapan unsur-unsur yang ada pada batuan samping,
3.
Batuan
yang di intrusi harus reaktif tetapi tidak ada perubahan volume.
4.
Magma
harus membawa unsur-unsur logam yang berharga.
5.
Terjadi
perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi + unsur-unsur baru,AB & CD ABx & Cdy
Urutan
Pembentukan :
Silikat
+ magnetite dan hematite,Contoh,Pyrite + arsenopyrite
Magmatite + hematite,Contoh,Pyrotite, molibdenite, shpalerite,
chalcopyrite, galeana.
1. Mineral-mineral sulfide, Contoh, Garam-garam sulfat.
2.Urutan pembentukan ini berdasarkan temperatur, meskipun ada
beberapaperkecualian yaitu sulfide lebih dahulu dari silikat + oksida.
3.Letak terjadinya proses Pneumatolitik umumnya di kedalaman bumi, pada
lingkungan tekanan dan temperatur tinggi, dimana disebut,
4. Pneomatolitis lebih menekankan peranan temperatur dari aktivitas uap air.
Pirometamorfisme menekankan hanya pada pengaruh temperatur,
1. Pirometasomatisme menekankan pada reaksi
penggantian (replacement),
2. Metamorfisme kontak pada sekitar kontak.
Igneous
metamorfism adalah Segala jenis pengubahan (alterasi) yang
berhubungan dengan penerobosan batuan beku. Batuan yang diterobos oleh masa
batuan pada umumnya akan ter-rekristalisasi, terubah (altered), dan tergantikan
(replaced).Perubahan ini disebabkan oleh panas dan fluida-fluida yang memencar atau diaktifkan oleh terobosan
tadi. Oleh karena itu endapan ini tergolong pada metamorfisme kontak.
4. Fase Hidrothermal (Hydrothermal Phase atau Endapan
Hidrotermal)
Fase Hidrothermal adalah Larutan sisa magma yang bersifat
"aqueous" sebagai hasil differensiasi magma.Hidrothermal ini kaya
akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (hampir
90%) dari proses pembentukan endapan.
1. Hasil akhir dari proses pembekuan magma yang
mengadakan instrusi adalah larutan sisa magma yang juga masih mengandung
konsentrasi logam yang terdapat dalam magma dan tidak ikut dalam proses
pembekuan sebelumnya,
2. Cairan ini dinamakan Larutan Hidrothermal yang
membawa logam ke tempat pengendapan baru,
Pengertian
Larutan Hidrothermal, adalah Pengertian umum adalah
Cairan dari Magma.Menurut Park (1964), adalah cairan yang tidak harus
berasal dari magma, tetapi harus memenuhi syarat berikut :
- Suhu tinggi
- Memiliki
daya melarutkan mineral, dan
- Tekanan tinggi.
Pada
fase Hidrotherman akan terbentuk mineral-mineral ubahan “Epigenetic”, berasal
dari larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga yang terjadi
temperatur antara 1500C - 5000C (1000C - 5000C)
Berdasarkan cara terbentukan endapan karena pengaruh temperatur, maka dikenal
ada tiga jenis endapan hidrothermal, antara lain :
1.
Ephithermal (temperatur, 00C – 2000C), tergolong dangkal.
2.
Mesothermal (temperatur,
1500C – 3500C), tergolong dangkal dan
3.
Hipothermal (temperatur, 3000C – 5000C),
Setiap
tipe endapan Hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu
(spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding
tetapi minera-mineral seperti Pirit (FeS2), Kuarsa (SiO2), Kalkopirit (CuFeS2)
dan florida-florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.Larutan
hidrothermal paling
banyak mineral-mineral
logam,
seperti :
1.
Emas
dan Perak,
2.
Tembaga,
3.
Timnal
dan Seng,
4.
Air raksa,
5.
Antimon,
6.
Molibdenun,
Bermacam-macam
logam atau mineral-mineral non logam lainnya.Berdasarkan cara pembentukan
endapan karena pengaruh perjalanan larutan hidrothermal ke permukaan yang akan
melalui batuan dan akan mengendapkan
unsur-unsur tertentu yang dibawahnya, maka dikenal dua macam endapan
hidrothermal, yaitu,
Cavity
Filing Deposites (Deposit Pengisian Celah) Larutan
hidrothermal mengisi lubang-lubang (opening-opening) batuan samping yang sudah
ada di dalam batuan.Cairan Hidrotermal akan mulai mengendapkan mineral bila
telah mencapai tempat yang menguntungkan, dalam hal ini adalah berupa celah,
rongga atau retakan yang terdapat dalam batuan.
Metasomatisme
(Deposit hasil Reaksi Kimia) Larutan hidrothermal mengganti unsur-unsur yang
telah ada dalam batuan samping dengan unsur-unsur baru dari larutan
hidrothermal, disebut Proses Metasomatik Kontak (Replacement Deposites) atau
Metasomatik Replacement.Merupakan proses pengendapan bahan galian yang bersifat
Epigentik (mineralnya sukar membeku), disamping itu juga merupakan proses
pengendapan bahan galain yang paling utama dan dominan dalam pengendapan bahan
galian Hipotermal dan isothermal.
Metasomatik
Replecement Adalah suatu proses pembentukan
endapan, dimana terjadi perubahan dari pada mineral-mineral yang lama yang
terdapat pada “Hast Rock”, penambahan ini terjadi karena adanya penambahan
unsur-unsur baru dan unsur-unsur lama menguap,
jadi disini terjadi reaksi kimia.Kondisi temperatur saat proses ini berlangsung
adalah :
1.
Sangat
tiinggi (Metasomatik Kontak),
2.
Sedang
atau tidak terlalu tinggi (Replacement Hidrothermal),
3.
Rendah
atau temperatur permukaan (Replacement Supergen), dimana,
4.
Volume
unsur-unsur yang baru = volume yang diganti,
5.
Bukan
penggantian molekul-molekul dengan molekul-molekul,
Kristal-kristal
Pseudomorf Syarat-syarat :
- Harus terdapat larutan yang kaya
akan logam-logam berharga, yang akan diendapkan,
- Harus terdapat saluran saluran atau
celah-celah untuk mengalirkan larutan tersebut,
- Harus terdapat tempat untuk
mengendapkan logam-logam berharga atau mineral-mineral berharga,
- Terjadi proses kimia yang
menghasilkan mineral-mineral barharga,
- Terjadi konsentrasi yang cukup
untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.
Ukuran
butir dan sifat permukaan :
- Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang kecil,
sehingga permeabilitas juga kecil.
- Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang kasar atau besar memberi kesempatan reaksi antara larutan
dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran yang pelan,
sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang lebih baik.
Pengaruh
batuan asal (source rock) :
- Batuan yang reaktif akan menghasilkan endapan yang
lebih baik, seperti batu lempung,
- Disini proses replacement lebih
dominan dari cavity
filling.
Factor-faktor
yang mempengaruhi pengendapan
- Perubahan kimia dari reaksi-reaksi
kimia, dimana pengaruh tekanan dan temperatur menjadi arti yang sangat penting.
- Dalam “replacement” subtitusi
ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan
mineral-mineral baru.
- Pertemuan antara larutan dengan
batuan asal membuat ketidak seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi
kimia, menjadi setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru.
- Temperatur juga mempunyai arti yang
sangat penting baik dalam perubahan fase maupun kecepatan raksi.
Tekanan
yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas-gas atau uap :
1.
Tempat
mineralisasi hidrotermal,
pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh, yaitu,
2.
Sifat-sifat
kimia dan fisika daripada batuan asal,
3.
Struktur
batuan asal,
4.
Intrusi,
5.
Kedalaman
formasi,
6.
Pergantian
ukuran bukaan atau rongga-rongga, atau
7.
Gabungan
sebab diatas
Parageneses yaitu,Urutan-urutan
pengendapan dari pada mineral-mineral umumnya sebagai berikut :
- Dalam magmatik dan metasomatik
kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral
oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide.
- Pada endapan hidrotermal sering
terjadi pengalangan dan “overlap” yang khas untuk endapan-endapan pada
rongga atau endapan replacement.
- Urutan ini terjadi karena
mineral-mineral yang telah atau mudah larut akan mengendap belakangan.
- Dalam “cavity filling” bijih
mengendap sekaligus atau lapisan demi lapisan, disebut “Crustification”.
Paragenesis endapan hipothermal dan mineral gangue
adalah,
- Emas (Au),
- Magnetit (Fe3O4), Hematit (Fe2O3),
Kalkopirit (CuFeS2), Arsenopirit (FeAsS), Pirrotit (FeS),
- Galena (PbS), Pentlandit (NiS),
- Wolframit (Fe(Mn)WO4), Scheelit (CaWO4),
- Kasiterit (SnO2),
- Mo-sulfida (MoS2), Ni-Co sulfida,
- Nikkelit (NiAs), Spalerit (ZnS),
- Mineral-mineral gangue antara lain,Topaz, Feldspar-feldspar, Kuarsa, Tourmalin, Silikat-silikat,
Karbonat-karbonat
Paragenesis endapan mesothermal dan mineral gangue
adalah,
- Stanite (Sn,Cu) sulfida,
- Sulfida-sulfida, Spalerit, Enargit
(Cu3AsS4), Cu-sulfida, Sb-sulfida, Stibnit (Sb2S3),
- Tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, Bornit
(Cu2S), Galena (PbS), dan Kalkopirit (CuFeS2),
- dengan mineral-mineral ganguenya,
Kabonat-karbonat, Kuarsa, dan Pirit.
Paragenesis endapan ephitermal dan mineral ganguenya
adalah,
- Native Cooper (Cu),
- Argentit (AgS),
- Golongan Ag-Pb kompleks sulfida,
- Markasit (FeS2), Pirit (FeS2),
Cinabar (HgS),Realgar (AsS), Antimonit (Sb2S3), Stannit (CuFeSn),
- Mineral-mineral ganguenya,
Kkalsedon (SiO2), Mg karbonat-karbonat, Rhodokrosit (MnCO3), Barit
(BaSO4), Zeolit (Al-silikat).
Proses
Metasomatik dapat terjadi setempat atau meluas dengan cara perluasannya ada 3 kemungkinan,
yaitu :
- Pengembangan Massif, cairan yang
melalui retakan itu mula-mula mengganti dinding celah disekelilingnya,
kemudian meluas kebagian luar,
- Pengembangan terhambur,
- Pertumbuhan inti ganda.
Alterasi batuan dinding (wall rock) Proses
hidrotermal menghasilkan alterasi pada batuan dindingnya, terutama batuan
tersebut reaktif atau permeable.
Alterasi batuan dinding.
Kondisi
|
Wall rock
|
Hasil alterasi
|
Epiteral
|
Lime stone
|
Silifikasi
|
Lava
|
Alumate, Chlorite, Pyrite, Siricite, Clay Mineral.
|
|
Batuan beku intrusi
|
Chlorite, Epidote, Calcite, Kwarsa, Sericite, Clay
Mineral
|
|
Mesotermal
|
Lime Stone
|
Silifikasi Sampai Gasperoid, Dolomite Siderite
|
Shale, Lava
|
Silifikasi, Clay Mineral.
|
|
Batuan Beku Asam
|
Sebagian besar Seridite, Kwarsa dan Sedikit Clay
Mineral
|
|
Batuan Beku Basa
|
Serpentinisasi, Epidote, Allorite
|
|
Hypotermal
|
Granit, Lava, Schist
|
Grisen, Topase, Mika Putih, Tourmaline, Pyroxene,
Amphihole.
|
Cavity filling deposites (Mengisi
rongga-rongga pada batuan samping).
Pembentukan
Rekahan
- Blende
- Quartz
- Flourite + Barit
- Quartz
- Blende
- Quartz
- Norcite
- Selvage
- Clay Porting
- Quartz + Fluorite
- Quartz + Calchopyrit
- Quartz + Copper Ore
- Quartz + Float
- Quartz + Vuge
- Quartz + Vuge
- Paralel
- Fan
- Radial
- Interesecting Cognate
- Interesecting
- Conjugate
Pitch
and Flat G-galana, LS lime stone,
UF-upper flat Lf-lower flat, TL-treton lime stone, Mississippi Valley (Pb-Zn)
5. Fase Vulkanik (Vulkanic Phase atau Endapan Vulkanis)
1. Endapan phase vulkanik merupakan
produk akhir dari proses pembentukkan bijih secara primer. Sebagai hasil
kegiatan phase vulkanis adalah,
2. Lava flow (aliran
lava)
3. Ekshalasi (bahan-bahan volatile berupa uap air
atau penguapan)
4 Mata air panas (sumber-sumber air panas).
5 Hasil
ekshalasi yang diakibatkan oleh kegiatan pada fase vulkanik dapat dibagi
menjadi :
1.
Fumarol (terutama atau mengandung uap air,
H2O),
2.
Solfatar (berbentuk
atau mengandung gas S2, SO2),
3.
Mofette (berbentuk
atau mengandung gas CO2),
4.
Soffroni (berbentuk
atau mengandung bahan borak, Be).
5.
Bentuk
(komposisi kimia) dari mata air panas adalah,
6.
Air
Klorida,
7.
Air
Sulfat,
8.
Air
Karbonat,
9.
Air
Silikat,
10.
Air
Nitrat, Dan
11.
Air
Fosfat.
1. Endapan-endapan
fase vulkanik yang bernilai ekonomis hasil dari proses pembentukan vulkanisme
antara lain,
2. Belerang
(Kristal belerang akibat sublimasi uap belerang dan lumpur belerang yaitu
campuran sisa belerang dengan lempung pasir),
3. Oksida
Besi (misalnya Hematite, Fe2O3),
4. Sulfida
Masif Volkanogenik yang berhubungan dengan vulkanisme bawah laut (contohnya,
endapan Tembaga, Timbal, dan Seng di Kuroko Jepang),
5. Endapam
logam dasar di Canada,
6. Air
panas sering membawa endapan-endapan seperti,
7. Limonit
(untuk bahan cat),
8. Jarosite
(K2SO4 – bahan pupuk),
9. Terosite
(KFeSO4 – bahan pupuk).
Sublimasi
- Pengendapan langsung dari uap atau
gas,
- Pembentukan bahan galian ini
merupakan proses yang kecil bila dibandingkan dengan proses lainnya,
- Letak prinsip proses tersebut
adalah pada penurunan suhu dan tekanan,
- Terjadinya endapan ini karena bereaksinya dua atau lebih
gas-gas.
B.
Endapan Sekunder
Endapan
sekunder Adalah,Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan
aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan, transfortasi,
ata sedimentasi, yang merupakan proses Kimia, Fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut.
- Mineral bijih sedimenter adalah
mineral bijih yang ada kaitannya dengan batuan sedimen, dibentuk oleh
pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun
dibentuk oleh proses hidrotermal.
- Mineral bijih sedimenter umumnya
mengikuti lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu
(stratabound).
Proses terjadinya endapan atau cebakan mineral
sekunder dipengaruhi empat faktor, yaitu,
- Sumber dari mineral, yaitu metal
atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau sekunder),
- Proses erosi dari daerah
mineralisasi yang kemudian diendapkan dalam cekungan (supergene),
- Proses biokimia akibat bakteri,
organisme seperti endapan diatomae, batubara, dan minyak bumi,
- Proses Kristalisasi magma dalam
kerak bumi atau vulkanisme (hypogene).
Jadi,
Proses Pelapukan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut,
yaitu,
- Disintegrasi,
- Oksidasi,
- Hidrasi,
- Reaksi antara larutan dengan
larutan, gas, atau zat padat,
- Penguapan,
- Atau gabungan dari beberapa hal
diatas.
Umumnya
proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia +
mekanis) Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir)
atau acid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah
kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik didaerah yang
lembab atau
daerah tropis.Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah air, oksigen, CO2,
panas, asam-asam, alkali-alkali, vegetasi, bakteri,Hasil dari pada pelapukan
batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang berupa mineral-mineral yang stabil
(sukar larut) dan mudah larut Yang sukar larut bisa menjadi endapan konsentrasi
residu atau endapan-endapan placer, sedangkan yang mudah larut akan mengendap
lagi ditempat yang lebih jauh (membentuk mineral-mineral baru).Proses
Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :
Pelapukan
mekanis Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan
mineral-mineral baru (tetap mineral primer).Contoh endapan sedimenter
yang terjadi karena Proses Pelapukan Mekanis (Fisika) adalah,
- Endapan Timah letakan di daerah
Bangka-Belitung, dan
- Endapan Emas placer di Kalimantan
Tengah maupun Kalimantan Barat.
Pelapukan
kimia Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang
berasal dari aktivitas-aktivitas kimia terhadap, yaitu :
1.
Endapan-endapan
mineral yang belum tersingkap
2.
Endapan-endapan
mineral dengan kadar logam yang rendah
3.
Gangue
mineral
4.
Batuan
(beku, sediment, metamorf).
Contoh
endapan sedimenter yang terjadi karena Proses Pelapukan
Kimiawi adalah,
- Endapan Bauksit di Pulau Bintan,
dan
- Laterit nikel di Pomalaa/Soroako
Sulawesi Tengah maupun Selatan.
Klassifikasi Proses Pembentukan Endapan Sedimenter menurut Y. B.
Chaussier (1979), adalah Sumber Metal, berdasarkan sumber metal
dibagi dua jenis yaitu :
- Endapan Supergen, yaitu
suatu endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan atau bijih
primer.
- Endapan Hipogen, yaitu
suatu endapan yang metalnya berasal dari aktivitas magma atau proses
Epithermal.
Host
Rock, berdasarkan host-rock dibagi dua jenis, yaitu :
- Endapan Singenetik, yaitu suatu
endapan yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan.
- Endapan Epigenetik, yaitu
suatu endapan mineral terbentuk setelah batuan ada.
Jenis Endapan Sekunder terdiri dari, yaitu
- Endapan Konsentasi Residu,
- Endapan Konsentasi Mekanis.
Konsentrasi
Mekanik dan Residual,
- Proses yang menyebabkan terjadinya
pengenapan ini adalah proses alami yaitu berupa pemisahan antara mineral
ringan oleh air yang mengalir atau angin,
- Endapan bahan yang dihasilkan
adalah hasil atau pengaruh dari pelapukan dimana pada daerah beriklim
kering Proses Desenterasi lebih dominan, sebaliknya di daerah tropic
Proses Dekomposisi yang lebih dominan,
- Batuan dan mineral yang tidak dapat
bertahan dalam lingkungan pelapukan akan mengalami dekomposisi, bahagian
yang tidak lapuk akan tertinggal dan bahagian yang larut akan terbawa
bersama air,
- Larutan akan mengalami pengendapan
bila keadaan memungkinkan dan terbentuk mineral baru yang dapat mempunyai
arti sebagai mineral bahan galian,
- Endapan yang terjadi disebut dengan
placer deposit.
Endapan Konsentrasi
Residu adalah Merupakan hasil dari pengumpulan dari pada mineral-mineral
berharga setelah mineral-mineral lain (gangue) yang terdapat dalam batuan atau
endapan bijih terbawa pergi selama pelapukan.Peningkatan kadar terjadi karena adanya
pengumpulan volume yang disebabkan oleh proses kimia/ pelapukan.Pengumpulan ini
berlangsung terus sampai membentuk suatu endapan
yang ekonomis.Proses konsentrasi residual menyebabkan terkonsentrasinya mineral
di tempat karena bagian lain dari bahan induk terangkut akibat proses
pelapukan,Oleh karena itu beberapa syarat yang diperlukan untuk terjadinya
endapan residual adalah,
- Terdapat sumber mineral dalam
batuan induk,
- Keadan iklim yang memungkinkan
terjadinya pelapukan,
- Keadaan relief yang relative datar.
Proses
pembentukan,untuk dapat terbentuknya endapan-endapan
jenis ini diperlukan syarat-syarat, yaitu :
1. Terdapat
batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral / unsur-unsur mineral
berharga, disana mineral berharga sukar larut dan gangue mineralnya mudah larut
pada kondisi atmorfis.
2. Kondisi/
iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia.
3. Morfologi
yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral region tidak tercuci
habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat daripada erosi pada daerah tersebut)
4. Kestabilan
permukaan yang continue dan dalam waktu lama (tidak ada pengangkatan /
penurunan) sehingga bisa terjadi pengumpulan mineral-mineral baerharga yang
cukup besar.
Endapan
Konsentrasi Mekanis (Placer Deposite) Proses pembentukan
endapan ini terdiri dua tahap, yaitu :
- Pembebasan daripada mineral-mineral
stabil dari matrixnya,
- Proses konsentrasi,
Untuk
bisa terbentuknya konsentrasi mekanik, mineral-mineral harus memilki 3 macam
sifat fisik, yaitu :
- mempunyai berat jenis yang tinggi,
- harus resistan, tahan terhadap
proses pelapukan,
- keras dan tahan terhadap tumbukan
serta gesekan selama diangkut.
Mekanisme
proses konsentrasi sangat tergantung pada berat jenis, ukuran, dan bentuk fragment-fragment, untuk itu perlu
dipahami ada 3 macam prinsip yaitu:
- dalam air,
- kecepatan pengendapan,
- bentuk butiran.
Proses Terbentuknya Endapan Bijih
1.Endapan Bijih yang terbentuk dari Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi :
1.Endapan Bijih yang terbentuk dari Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi :
- Secara normal material bumi tidak
dapat mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia
yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain.
- Proses dimana unsur-unsur berpindah
menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan dispersi
geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal
secara kimia penyebab suatu dispersi.
- Dalam hal ini adanya dispersi
geokimia primer dan dispersi geokimia sekunder.
- Dispersi geokimia primer adalah
dispersi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi, meliputi proses
penempatan unsur-unsur selama pembentukan endapan bijih, tanpa
memperhatikan bagaimana tubuh bijih terbentuk.
- Dispersi geokimia sekunder adalah
dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian
kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di
permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan.
- Bahan terangkut pada proses
sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan pada
suatu tempat. Mobilitas unsur sangat mempengaruhi dispersi.
- Unsur dengan mobilitas yang rendah
cenderung berada dekat dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan
mobilitas tinggi cenderung relatif jauh dari tubuh bijihnya.
- Selain itu juga tergantung dari
sifat kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu dalam kondisi asam
akan mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa akan
mempunyai mobilitas rendah.
- Sebagai contoh dapat diberikan pada
proses pengkayaan sekunder pada endapan lateritik. Dari pelapukan
dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber oksigen dari udara atau air
permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai batas air tanah. Akibat
proses oksidasi ini, beberapa mineral tertentu akan larut dan terbawa
meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada zona
reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna
kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini
adalah endapan nikel laterit.
2. Endapan
Bijih yang terbentuk oleh Proses Pelapukan Mekanik :
- Mineral disini terbentuk oleh
konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan dari residu.
- Proses pemilahan yang mana
menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir dan berat jenis disebut
sebagai endapan plaser.
- Mineral plaser terpenting adalah
Pt, Au, kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet,
tantalum, rutil, dsb.
Berdasarkan tempat dimana diendapkan,
plaser atau mineral letakan dapat dibagi menjadi :
1. Endapan plaser eluvium, diketemukan
dekat atau sekitar sumber mineral bijih primer. Mereka terbentuk dari hanya
sedikit perjalanan residu (goresan), material mengalami pelapukan setelah
pencucian.Contoh endapan platina di Urals.
2. Plaser aluvium, ini merupakan endapan plaser
terpenting, terbentuk di sungai bergerak kontinu oleh air, pemisahan tempat
karena berat jenis, mineral bijih yang berat akan bergerak ke bawah sungai.
Intensitas pengayaan akan didapat kalau kecepatan aliran menurun, seperti di
sebelah dalam meander, di kuala sungai dsb.Contoh endapan tipe ini
adalah Sn di Bangka dan Belitung. Au-plaser di California.
3.
Plaser laut/pantai, endapan ini
terbentuk oleh karen aktivitas gelombang memukul pantai dan mengabrasi dan
mencuci pasir pantai.Mineral yang umum di sini adalah ilmenit, magnetit,
monasit, rutil, zirkon, dan intan, tergantung dari batuan terabrasi.
4. Fossil plaser, merupakan endapan primer purba
yang telah mengalami pembatuan dan kadang-kadang termetamorfkan.Contoh endapan
ini adalah Proterozoikum Witwatersand, Afrika Selatan, merupakan daerah emas
terbesar di dunia, produksinya lebih 1/3 dunia.Emas dan uranium terjadi dalam
beberapa lapisan konglomerat. Mineralisasi menyebar sepanjang 250 km. Tambang
terdalam di dunia sampai 3000 meter, ini dimungkinkan karena gradien geotermis
disana sekitar 10 per 130 meter.
3. Endapan
Bijih yang terbentuk oleh Proses Pengendapan Kimia
Lingkungan
Darat
- Batuan klastik yang terbentuk pada
iklim kering dicirikan oleh warna merah akibat oksidasi Fe dan umumnya
dalam literatur disebut “ red beds”.
- Kalau konsentrasi elemen logam
dekat permukaan tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan
terjadi konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian
(leaching/pelindian) meresap bersama air tanah yang kemudian mengisi antar
butir sedimen klastik.
- Koloid bijih akan alih tempat oleh
penukaran kation antara Fe dan mineral lempung atau akibat penyerapan oleh
mineral lempung itu sendiri.
Lingkungan
Laut Kejadian cebakan mieral di lingkungan laut sangat berbeda dengan
lingkungan darat yang umumnya mempunyai mempunyai pasokan air dengan kadar
elemen yang tinggi dibandingkan kandungan di laut.Kadar air laut mempunai
elemen yang rendah. Sebagai contoh kadar air laut untuk Fe 2 x 10-7 % yag
membentuk konsentrasi mineral logam yang berharga hal ini dapat terjadi kalau
mempunyai keadaan yang khusus (terutama Fe dan Mn) seperti :
1. Adanya
salah satu sumber logam yang berasal dari pelapkan batuan di daratan atau dari
sistem hidrotermal bawah permukaan laut,
2. Transport
dalam larutan, mungkin sebagai koloid. Besi adalah logam yang dominan dan
terbawa sebagai Fe(OH) soil partikel,
3. Endapan
di dalam cebakan sedimenter, sebagai Fe(OH)3, FeCO3 atau Fe-silikat tergantung
perbedaanpotensial reduksi (Eh).
- Bijih dalam lingkungan laut ini
dapat berupa oolit, yang dibentuk oleh larutan koloid membungkus material
lain seperti pasir atau pecahan fosil. Bentuk kulit yang simetris
disebabkan perubahan komposisi (Fe, Al, SiO2).
- Dengan pertumbuhan yang terus
menerus, oolit tersebut akan stabil di dasar laut dimana tertanam dalam
material lempungan karbonatan yang mengandung beberapa besi yang bagus.
- Di dasar laut mungkin oolit
tersebut reworked. Dengan hasil keadaan tersebut bijih besi dan mangan
sebagai contoh ferromanganese nodules yang sekarang ini menutupi daerah
luas lautan.
Endapan Bijih yang terbentuk oleh Proses Oksidasi
dan Pengkayaan Supergene,
1. Jika
suatu endapan bijih (vein, stock work dll) terexpose dipermukaan oleh erosi,
maka mereka akan mengalami proses pelapukan, air permukaan akan mengoksidasi
mineral-mineral dan menghasilkan larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral
lainnya,
2. Daerah
dimana oksidasi ini berlangsung disebut zone oksidasi, tetapi akibat dari
proses oksidasi ini dapat pula di daerah-daerah yang terdapat dibawahnya,
3. Larutan
hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk suatu zone yang
disebut zone pengkayaan (enriched zone), yang mempunyai kadar logam tinggi
(lebih tinggi dari sebelumnya) dan sibagian yang paling jauh terdapat zone
primer/ supergene.
Oksidasi
dan pengkayaan sulfida sufergen :
- Bila suatu endapan bahan galian
tersingkap oleh kegiatan erosi setelah terkena proses pelapukan, terutama
endapan yang mengandung mineral sulfide, maka mineral tersebut akan
mengalami oksidasi dan pelarutan oleh air hujan. Larutan yang berasal dari
mineral banyak mengandung asam sulfat (H2SO4) dan kemudiabn bertindak
sebagai pelarut aktif terhadap mineral lainnya.
- Dengan kata lain mineral bijih akan
teroksidisir dan banyak diantaranya yang terdiri bersama air yang merembes
ke lapisan bawah hingga mencapai air tanah sampai pada batas kedalaman
yang dapat dijangkau oleh pengaruh oksidasi, bagian yang teroksidir
(tercuci) disebut dengan zone
oksidasi.
- Larutan yang merembes ke bawah bila
telah mencapai air tanah akan mengendapkan kandungan logam sebagai mineral
sulfide sekunder, daerah ini dinamakan daerah Pengkayaan Sulfide Supergen.
Bagian deposit bijih di sebelah bawah yang tidak terkena pengaruh oksidasi
dan masih utuh disebut One Primer (One Hipogen).Faktor-faktor yang mengontrol
dan membatasi oksidasi :
- Muka
air tanah, Diatas
muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan lancar karena banyak
terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat/
sedikit oksigen yang bebas sehingga tidak / sukar terjadi reaksiKarena
muka air tanah umumnya sejajar dengan muka tanah maka dasar dari zone
oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama didaerah datar,
- Morfologi,Daerah pegunungan, sirkulasi
air tanah lebih cepat sehingga didaerah ini didapat suatu dasar zone
oksidasi yang tidak rata (bergerigi). Hal ini terjadi karena cepatnya
sirkulasi air maka ada oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air
kebagian yang lebih dalam sehingga bisa terjadi oksidasi,
- Perubahan
muka air tanah, Posisi
dari pada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses
oksidasi.Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun
berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering.
- Waktu,Waktu juga sangat berpengaruh
terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara ini.Umumnya
endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial
hampir tidak ada.
- Batuan,Batuan-batuan yang
bersifat porous/ permeable lebih mudah mengalami oksidasi daripada
batuan yang kompak/ masif. Juga pada batuan-batuan yang brittle mudah
karena banyak mempunyai crack-crack didalamnya.
- Struktur, Struktur juga banyak
berpengaruh terhadap erosi, misalnya,Pada daerah patahan akan terkumpul
air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman yang
sangat dalam.Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang efektif
terjadi pada bagian hanging wall.Patahan yang impermeable berfungsi
sebagai penghalang terjadinya oksidasi pada bagian bawahnya.
Reaksi yang terjadi :
- FeS2
+ 7 O + H2O Ã H2SO3 + Fe2O4
- 2 FeS4 + H2SO4 + O2 Ã Fe2(SO)3 + H2O atau
- 6 FeSO4 + 3 O + 3 H2O Ã 2 Fe2(SO4)3 + 2 Fe(OH)2
- Fe2(SO4)3 + 6 H2O Ã 2
Fe(OH)2 + 3 H2SO4
- Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2
atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi-reaksi yang akan
menghasilkan lebih banyak lagi larutan forro sulfat.
- Fe2(SO4)3 + FeS2 Ã 3
FeSO4 + 2 S
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide
yang menghasilkan ferro sulfat antara lain :
- Pyrite
: FeS2 + Fe2(SO4)3 Ã 3 FeSO4 +2 S
- Chalcopyrit
: Cu2S2 + 2 Fe2(SO4)3 Ã CuSO4 + 5 FeSO4 +
2 S
- Chalconite
:Cu2S + Fe2(SO4)3 Ã CuSO4 + 2 FeSO4 +
CuS
- Covellite
: CuS + Fe2(SO4)3 Ã CuSO4 + 2FeSO4 + S
- Sphalerite
: ZnS + 4 Fe2(SO4)3 + 4H2O Ã ZnSO4 + 8 FeSO4
+ 4 H2SO4
- Galena
: PbS + Fe2(SO4)3 + H2O + O Ã PbSO4 + 2 FeSO4 + H2SO4
7. Perak : 2
Ag + Fe2(SO4)3 Ã Ag2SO4 + 2 FeSO4
- Endapan Sedimenter
- Proses sedimentasi tidak saja
menghasilkan batuan-batuan sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk
endapan-endapan bijih yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan,
tembaga, fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan
lain-lain
- Endapan-endapan bijih ini
sebenarnya sama saja dengan batuan sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat
fisik dan kimanya (kadar, jumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini
merupakan endapan yang ekonomis.
- Endapan ini bisa terdiri dari
bahan-bahan anorganik maupun organik dan batuan asalnya adalah
batuan-batuan lain yang sudah mengalami disintegrasi.
Pembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dari,
- Bahan-bahan yang diendapkan dari
batuan lain,
- Pengumpulan bahan-bahan tersebut
oleh larutan atau proses-proses lain,
- Tertransportasi ke tempat
pengendapan,
- Pengendapan bahan-bahan tersebut di
cekungan (sedimentary bacin),
Mungkin juga terjadi di,
- Pengompakan,
- Alterasi kimia,
- Dan lain-lain.
Proses
Sedimentasi,
- Proses Sedimantasi perlu
dibedakan dengan Evaporasi karena adanya perbedaan mekanisme,
dimana pada proses sedimentasi, pengendapan mineral terjadi akibat proses
kimiawi, organik dan fisik,
- Proses Evaporasi endapan terjadi
karena mineral terlarut dalam air. Kemudian akan tinggal sebagai bahan
padat setelah terjadinya evaporasi,
- Endapan yang terjadi akibat
sedimentasi yang penting adalah endapan besi, mangan, tembaga, uranium,
posfat, belerang dan lempung,
- Batuan beku umumnya sumber bahan
galian setelah melalui proses pelapukan kimia atau fisik, dimana proses
pelarutan oleh air merupakan salah satu hasil pelapukan kimia yang sangat
berperanan di dalam pengendapan mineral besi, mangan, tembaga dan posfat,
- Air hujan pada umumnya banyak
mengandung asam karbonat (H2SO3) yang sangat efektif melarutkan mineral
besi, mangan dan fosfor.
Endapan
sedimentasi yang ditemukan sering memiliki nilai ekonomi, yaitu,
1. Endapan
Besi sedimenter,
2. Endapan
Mangan
Penguapan
(Evaporasi)
- Evaporasi merupakan
proses yang penting karena banyak menghasilkan endapan mineral non-logam,
- Proses Evaporasi akan efektif
terjadi di daerah yang beriklim kering dan panas,
- Secara umum berlaku ketentuan
bahwa, garam-garaman yang daya larutnya terkecil akan diendapkan terlebih
dahulu dan yang terakhir diendapkan adalah jenis garam yang mudah larut.
- Endapan yang bernilai ekonomis
hasil proses evaporasi dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya
menjadi 4 jenis, yaitu,
Pengendapan
dari Air Laut, Bila proses evaporasi tidak mengalami
gangguan maka akan terjadi,
- Bila air laut teruapkan sekitar 50
%, maka akan diendapkan terlebih dahulu adalah Oksida Besi (Fe2O3) dan
Kalsium Karbonat (CaCO3),
- Bila penguapan berjalan terus
sehingga air mwnguap menjadi 20 % mulai diendakan mineral Gipsum (CaSO4
2 H2O)
- Penyusuatan lebih lanjut sampai 10
% volume air laut, maka NaCl mulai diendapkan, kemudian diikuti endapan
kasterit (MgSO 4 H2O) dan Bitthofit (MgCl2 6 H2O),
- Penguapan lebih lanjut menghasilkan
Garam pahit (NaBr).
Penggendapan
di Danau
- Pada daerah kering dan panas, danau
yang tidak memiliki saluran pembuangan biasanya merupakan danau garam,
- Proses evaporasi terjadi sama
dengan evaporasi air laut,
- Kisaran kadar garam tersebut amat
tergantung pada iklim yang berlaku di mana pada musim yang lembab kadar
garamnya menurun dan pada musim kering kadarnya menjadi naik.
Endapan
berasal dari air tanah,
- Penguapan air tanah dapat juga
terjadi, tetapi endapan yang terjadi pada daerah lembah dilarutkan kembali
dan kemudian terbawa air hujan, tetapi di daerah kering endapan dapat
terkumpul selama iklimnya tetap kering.
- Proses yang terjadi sama dengan
endapan air lau, perbedaanya terletak pada kadarnya lebih kecil atau lebih
rendah.
Endapan
mata air panas
- Pengendapan sekitar air panas,
tidak sepenuhnya hasil proses evaporasi saja, tetapi kegiatan
mikroorganisme juga ikut berperan.
- Endapan yang di hasilkan Kalsium
Karbonat CaCO3 yang membentuk tuffatraferit.
- Kemudian silikat sebagai geyserit
atau cintersilikat dan oksida mangan dalam bentuk wad.
Larutan
dan Transfortasi
Larutan yang mengandung bahan-bahan yang membentuk endapan sedimen terjadi/ terbentuk pada waktu pelapukan,Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), larutan-larutan sulfat, yaitu:
Larutan yang mengandung bahan-bahan yang membentuk endapan sedimen terjadi/ terbentuk pada waktu pelapukan,Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), larutan-larutan sulfat, yaitu:
1. Air
Karbonat,Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan phosphorus,untuk
besi (Fe),Larut. Sebagai larutan ferro (ferro lebih mudah larut dibandingkan
ferri didalam air kaebonat).Supaya bisa larut dalam air karbonat, feeri diubah menjadi ferro dulu
dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut.Endapan-endapan Fe jaman precambium (belum ada tumbuh-tumbuhan) mungkin tadinya sudah berupa
larutan ferro bikarbonat.
2.
Asam
Humus dan Asam-asam Organis,Merupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang
lemah juga merupakan pelarut yang baik).Berasal dari dekomposisi
tumbuhan-tumbuhan (vegetasi)
3. Larutan
sulfat,Efektif untuk melarutkan Fe dan Mn,terutama dalam bijih
sulfida.Terbentuknya larutan-larutan sulfat ini dimulai dengan bereaksinya FeS2
dengan air dan udara yang kemudian berantai dengan reaksi terhadap
sulfida-sulfids yang lain.Larutan ini jarang terdapat dalam jumlah yang sangat
besar.
- Transfortasi,Hampir
semua jenis endapan sedimen termasuk yang berharga/ tidak menuju ketempat
pengendapannya yang baru.Transfortasi ini umunya melalui sungai-sungai/
banjir.Pengendapan terjadi disungai, danau-danau, laut-laut (dangkal atau
dalam).
D. Endapan Metamorfisme
Proses
metamorfisme adalah keadaan dimana mineral-mineral yang telah ada secara
menyeluruh berubah menjadi endapan mineral baru.Media yang menyebabkan perubahan adalah :
1. Temperatur
2. Tekanan
3. Air
Bahan
yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila larutan dalam proses ini
mengalami perubahan tekstur dan mineralogis maka endapan mineral bijih jarang
sekali berubah dengan suatu susunan mineral baru.Macam endapan Metamorfisme
yang paling ekonomis adalah,
1. Endapan
Asbestos,
2. Endapan
Grafit.
Endapan
Asbestos Ada dua golongan mineral asbes
Golongan
Serpentin,Adalah,Silikat-silikat
magnesium bikabonzida, seperti crysotil, picrolit (komposisinya sama dengan
serpentin).
1.
Asbes
crysotil batuan ultra basa, misal dunit atau peridolit.
2. Asbes
crysotil dari perubahan batuan ultra bisa basa merupakan endapan yang terbanyak
didapatkan.
3.
Tekstur
asbestos crysotil adalah cross fiber, slip fiber, dan asa fiber.
4.
Batu
gamping bermagnesium atau dolomit.
5.
Terjadinya
asbes crysotil.
6. Hanya
terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada jenis serpentin serat
(serabut).
7.
Asbes
crysotil bersamaan terjadinya dengan proses srpentinisasi batuan.
8.
Sebaliknya
serpentinisasi belum tentu menghasilkan asbes crysotil.
9.
Menurut
Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari batuan gamping dan
terjadi perubahan atau alterasi yang disebabkan oleh larutan sisa yang panas
(berasal dari intrusi).
10.
Cristal-cristal
asbes yang tumbuh, makin mendesak dinding rekahan disertai tekanan dinding
akibat pemanasan batuan dari intrusi.
Golongan
Amphibole adalah,Silikat-silikat kalsium, magnesium, besi, natrium dan
alumunium, seperti anasit, crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit.
- Terdapat pada batuan slate sekis
dan kumpulan batuan yang mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan).
- Tekstur asbes amphibole juga sama
dengan asbes crysotil, yang terpenting dari jenis ini ialah asbes
crocidolit atau achmolit (panajng sarat dapat mencapai 30 cm, tetapi
kwalitet kurang baik dibanding asbes crysotil).
- Asbes antophilit umumnya bertekstur
“cross fiber” dengan bebrapa “slip fiber”, terdapat sebagai
kantong-kantong atau lensa-lensa pada perodotit dan pyroconite di U.S.A.
Endapan
Grafit terdapat dalam dua jenis,
- Kristalin, terdiri dari
lembar-lembar tipis hitam, asli dan murni
- Amorf, jenis ini tidak murni.
Terjadinya
sebagai berikut :
- Metamofis regional,
- Kristalisasi asli berasal dari
batuan beku (granit, syenit dan basal)
- Proses metamorfisme kontak,
- Dari penambahan larutan hidrotermal
pada batuan sebelumnya (misalnya pada jenis batuan urat pada pegmatis dan
daerah-daerah geseran pada batuan sekis).
Jenis
grafit pada “2”, “3”dan “4” dapat dianggap dari proses magmatiknya, ia berasal
dari gas-gas persenyawaan karbon yang terlepas dari magma atau karbon yang
berasal dari batuan sedimen yang mengalami intrusi dan kemudian karbon
diendapkan.Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari Bahan-bahan organis yang mengalami
perubahan dan ini berasal dari sedimen..Merupakan penguraian dari CaCO3
seprti pada batuan gamping berkarbon dan mengalami metamorfose.
- Hidrokarbon asli pada batuan
gamping terurai,
langsing mengendap atau lebih dahulu berubah menjadi CO dan CO2 dan
dioksidasikan kembali menjadi C.
- Teori asal karbon dari batuan
sedimen ini banyak diterima meskipun didapat kelainan-kelainan pendapat
tentang apakah karbon ini berasal dari bahan organis atau anorganis.
- Grafit terdapat pada batuan marmer,
gnesis, sekis, kwarsit, dan lapisan batu bara yang berubah, batuan beku
(urat pegmatit).
- Jenis kristalin biasanya tersebar
merata didalam seluruh batuan metamorf.. grafit umunya hanya merupakan 7 %
dari volume batuan metamorf.
- Mineral-mineral asosiasi kwarsa, chlorit, rutit, titanit, silimanit.
Mineral Organik
- Mineral organik berasal dari
organisme,
- Mineral organik biasanya adalah
minyak bumi, batu bara, dan gas,
- Minyak bumi berasal
dari hewani marine,
- Gas juga
berasal dari hewani marine,
- Batubara terbentuk
dari tumbuh-tumbuhan pakis yang menglami proses fosilisasi.
Minyak Bumi
Berasal
dari bahan organis. Teori-teori terbentuknya yang bersifat organis disebut
“hypotese abysaal” Cara terjadinya
Minyak Bumi :
1. Minyak,
gas dan air mengisi ruang-ruang antar pada batuan baik sebagian maupun
keseluruhan.
2. Ruang-ruang
antara itu berupa lubang antara butir-butir batuan, crack, fissure.
3. Jadi
minyak terdapat pada batu Resevoair (batuan dimana minyak, air dan gas ini
terdapat).
4. Migrasi
dan Akumulasi,Migrasi adalah perpindahan minyak bumi dari batuan primer
kebatuan resesoair.Migrasi selanjutnya adalah dalam batuan resevoair itu
sendiri menuju zone atau terpisahnya gap, minyak dan air menjadi tiga zone.
Batubara merupakan batuan sedimen.Cara
terjadinya
Batubara Baca Juga :
- Semua batubara berasal dari
bahan-bahan tanaman.
- Bahan ini diendapakan dalam
rawa-rawa (cekungan) yang diatasnya (daerah-daerah law land).
Proses
perbatubaraan,
Aktivitas
O2 dalam daerah masih ada.
- Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan
organisme),
- Hasil asam humus (perubahan tanaman
dalam oksidasi),
- Sifat, aerobic 2-3 meter, kedalam
lebih 3 meter, tidak ada oksigen, bakteria anverobic (tidak terjadi
pengubahan tanaman).
Akumulasi
kedua
- Terbentuknya secara autochtonous
yaitu akumulasi pada tempat-tempat dimana tumbuh-tumbuhan/ tanaman
kembali, bukti adanya stigmaria (daerah / zone akar pada lapisan batu
bara).
- Perubahan/ pembusukan berjalan
terus timbul gas-gas. Akumulasi terjadi dalam rawa yang terus turun
(goosinklinal).
Proses-proses
yang terjadi,
- Proses terbentuknya batu bara dari
sisa-sisa tenaman disebut proses “coal fication”.
- Proses ini mula-mula memperbanyak
jumlah C serta mengurangi H2O.
Tahapan
proses terjadinya batubara :
Tahap
pertama
- Dimulai dengan raf peat,
- Tanaman terdiri dari sellulose dan
ligmin (cyclic structur). Ligmin mudah dirusak bahan kimia atau organisme
sedangkan sellulode stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri),
- Ligmin humus peat,
- Peat adalah bahan sebagian besar
masih menunjukan struktur tanaman(daun, akar, cabang),
- Ground masa, bersufat amorf
plastis, berwarna kehitaman. Mudah larut dalam alkali (KOH), larutan
berwarna coklat.
Tahap
kedua,
- Pembentukan batu bara muda (brown
coal),
- Masa amorf, stroktur tanaman dapat terlilat, larut
dalam alkali (KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air,
- Taraf batu muda ini berakhir bila
proses pengolahan tersebut akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan
amorf dalam alkali (brown coal),
- Brown coal tidak selalu berwarna
coklat, yang muda coklat yang tua kehitam-hitaman . dalam brown coal masih
ada struktur tanaman,
- Bagian ini disebut “lignit” atau
“Xylit”, yaitu batu bara yang masih muda = brown coal yang muda,
- Brown coal menunjukan sedikit/
banyak perlapisan, biasanya kompak dan sering Earthly (seperti tanah),
yang muda hampir tidak ada luster.
Tahap
ketiga, Taraf batubara
1. Batu
bara muda dala proses coal
fication/ pengubahan, ini akan berkurang
isi asam humusnya dan akhirnya hilang sama sekali. Batu bara berwarna hitam
dengan luster vitreous,
2. Fructure
: tidak teratur sampai datar, sedangkan antrasit dengan pecahan cocoidal,
biasanya menunjukan perlapisan.
3. Terdapatnya
Batubara
Batubara
terdapat dalam perlapisan (coal measurs) yang terdiri dari pergantian
perlapisan batu pasir, shale dan clay yang kebanyakan berasal dari endapan air
tawar,Hal ini umumnya menunjukan pergantian sedimentasi,Lapisan batubara
umumnya merupakan lensa yang besar dan datar (ada pula yang meluas dan datar/
lebar), tebal lapisan dar beberapa milimeter sampai 30-35 meter. Batubara
terdapat pada formasi mulai devon, penyebaran luas terdapat pada formasi umum
carbon ferous.Lignit terdapat dalam formasi vertical.Batubara banyak tersebar
dibelahan bumi bagian utara, terutama: Amerika, Canada, Rusia, Inggris, Jerman,
China, India.
ReplyDeleteKISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....