Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kata
ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat
tinggalnya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya. Ekologi lebih dikenal sebagai ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi dari alam. Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga
makhluk hidup. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel
seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866 (1834-1919).
Beberapa para pakar biologi pada abad ke
18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam
ruang lingkup ekologi. Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner
penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan
regulasi populasi. Jauh sebelumnya Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf
Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang
ekologi.
Diagram Ekologi |
Ruang Lingkup Ekologi
Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah
studi/kerja. Batas wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan
batas-batas wilayah kerja dari ilmu-ilmu lain
Batas
wilayah kerja dari ilmu ekologi?
Batas-batas wilayah kerja dari ilmu
ekologi dapat menggunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut beranggapan
bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh
berbagai komponen atau kesatuan. Ekosistem satu atau sekelompok komponen tak
dapat berdiri sendiri atau terlepas dari
kelompok kesatuan lain. Kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan
satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun kesatuan
kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran tersebut Miller
menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta.
Konsep Model
Batas-batas Kesatuan Lingkungan di Alam
model kesatuan lingkungan |
Ruang Lingkup Ekologi
Berdasarkan Spektrum Biologi
alur ruang lingkup ekologi |
jenjang kehidupan kompleks |
- Protoplasma adalah zat hidup dalam
sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, seperti lemak,
protein, dan karbohidrat
- Sel adalah satuan dasar suatu
organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam
membran
- Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya
- Jaringan adalah kumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan otot
- Organ atau alat tubuh merupakan
bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki
atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan
- Sistem organ adalah kerja sama
antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja sama antara mata
dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan
- Organisme adalah suatu benda hidup,
jasad hidup, atau makhluk hidup
- Populasi adalah kelompok organisme
yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya
populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi
badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat
- Komunitas adalah semua populasi
dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu daerah tertentu. Di
daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya
populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau
populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
Tingkatan Organisme
Makhluk Hidup
Tingkatan organisme
makhluk hidup meliputi:
- Sel
- Individu
- Populasi
- Komunitas
- Ekosistem
- Biosfir
Makhluk
hidup pada dasarnya selalu dinyatakan dalam suatu unit populasi. Populasi
sebagai kumpulan individu yang mempunyai potensi berkembang biak antar individu.
Individu
Individu merupakan organisme tunggal
yang tersusun dari sel pembentuk jaringan tubuh. Contoh individu adalah seekor
tikus, seekor kucing, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Individu
dalam bertahan hidup pasti dihadapkan dengan berbagai masalah. Misalnya seekor
hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri dari musuh alami,
memelihara anaknya, dan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Populasi
Populasi adalah kelompok organisme yang
sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi
rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung
Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat. Populasi dipandang sebagai
suatu sistem yang dinamis yang selalu berinteraksi. Jika jumlah individu per
satuan luas daerah bertambah dalam kurun waktu tertentu maka dikatakan kepadatan
populasi meningkat. Kepadatan populasi meningkat maka kebutuhan populasi akan
bahan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan lain juga meningkat di luar
kemampuan lingkungan untuk menyediakannya.
Terjadi
persaingan (kompetisi) antar individu untuk memenuhi kebutuhannya
Persaingan yang terjadi
menimbulkan dua dampak, yaitu:
- Dampak jangka pendek (meningkatkan
daya juang untuk hidup, kelangsungan hidup, perpindahan/emigrasi yang
keseluruhannya merupakan efek
ekologi. Efek emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu
daerah oleh satu atau lebih organisme sehingga populasi organisme menurun.
- Dampak jangka panjang (individu
yang lemah akan kalah bersaing dengan individu yang lebih kuat sehingga
terjadi efek evolusi. Populasi hanya akan diisi oleh individu yang kuat,
cerdas, dan besar dan yang kecil tersisih atau hilang tidak berkembang.
Faktor
lingkungan yang dapat menurunkan daya biak populasi adalah:
- Faktor yang tergantung pada
kepadatan populasi (kekurangan bahan pangan, kekurangan ruang untuk hidup)
- Faktor yang tidak tergantung
kepadatan populasi ( terjadi penurunan suhu daerah pada suatu waktu
sehingga dapat membunuh banyak individu dalam suatu populasi)
Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Ekosistem
Ekosistem merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari komunitas. Didalam
ekosistem terdapat hubungan timbal balik antara organisme hidup dengan unsur
abiotiknya faktor fisik dan kimia (suhu, sinar matahari, tanah, udara, air, dan
lain-lain) yang membentuk suatu sistem yang dapat diketahui aliran energi dan
materinya.
Biosfer
Biosfer
merupakan tingkatan organisasi terbesar yang mencakup semua kehidupan di muka
bumi dan adanya interaksi antar lingkungan fisik secara keseluruhan.
Studi Ekologi Tumbuhan
dan Hewan
Studi ekologi
tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu autekologi dan sinekologi. Autekologi
merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan
lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. Contoh
studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya
sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu
diukur perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama
lain. Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan
yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif. Contoh studi
sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis
tumbuhan yang ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas,
fungsi berbagai tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan,
hubungannya dengan tanah, air, atau komponen fisik lainnya.
Kedudukan
dan Perkembangan Ekologi
Ekologi
merupakan bagian dasar dari biologi. Ekologi sejajar dengan bagian dasar yang
lain, misalnya biologi molekuler, biologi perkembangan, genetika, fisiologi,
dan morfologi. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu
dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain, demikian juga
perkembangan ilmu yang lain mempengaruhi ekologi. Ekologi berasal dari kata
oikos yang artinya rumah dan logos yang artinya ilmu.
Secara harfiah
ilmu ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari “tata rumah” atau “tata rumah
tangga” manusia. Lambat laun bidang ilmu penelitian ekologi tidak terbatas pada
manusia dan lingkungannya, tetapi penelitian juga meluas sampai pada penelitian
atas semua jasad hidup dan lingkungannya. Ilmu ekologi dalam menganalisis tata
lingkungan mempergunakan konsep model lingkaran. Lingkaran yang melukiskan
proses rumah tangga lingkungan lazim dikenal dengan nama “lingkaran energi,
materi, dan informasi” (Gambar 1). Dalam proses tersebut dikenal 2 golongan,
yaitu: (1) golongan produsen, (2) golongan konsumen (termasuk jasad hidup
pengurai).Selama proses aliran energi dan materi tidak terganggu, selama itu
pula tata lingkungan tetap dalam “keseimbangan ekologis”.
Pada Gambar 1
menunjukkan bahwa ilmu ekologi mencurahkan perhatiannya pada pengaliran energi,
materi, dan informasi. Jadi pada gambar 1 tersebut tampak adanya hubungan
antara kehidupan masyarakat dengan lingkungannya. Seorang ahli ilmu hayat
pencipta ilmu ekologi bernama Haeckel (1866) mengemukakan bahwa ilmu ekologi
tergolong dalam disiplin “biologi”, karena ilmu ekologi mempelajari persyaratan
biologis bagi jasad dan makhluk hidup dalam lingkungannya. Justru dari kalangan
para ahli biologi, ilmu ekologi tidak mendapatkan perhatian secara layak. Ada
beberapa ahli yang mengembangkan ilmu ekologi, di antaranya adalah ahli dalam
bidang geografi fisik dan biografi. Ilmu ekologi pada awalnya merupakan suatu
pengetahuan umum dan hanya mempelajari hubungan lingkungan secara individual
atas dasar fisiologi. Pada waktu itu para cendekiawan, khususnya dari kalangan
ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada berbagai ilmu yang sifatnya umum,
tetapi orang lebih banyak mengarahkan perkembangan ilmu-ilmu ke arah
spesialisasi.
Gambar 1. Hubungan antara manusia dan lingkungan dengan aliran materi,
energi, dan informasi.
Kedudukan dan
Perkembangan Ekologi
Kebijakan
pemerintah dan berbagai organisasi lain dalam “perlindungan alam dan lingkungan
permukiman” serta “pemeliharaan dan pelestarian lingkungan” didasarkan atas
hasil penelitian dan ajaran ilmu ekologi. Sebagai langkah lebih lanjut dari
ilmu ekologi yang patut disinggung adalah diperkenalkannya “ekologi landscape”.
Perhatian orang terhadap ilmu ekologi yang pada mulanya kurang, secara mendadak
berubah. Perubahan sikap para cendekiawan dan politisi atas ilmu ekologi
terjadi setelah dunia dilanda “krisis lingkungan hidup manusia”.
Pada dasawarsa
1970-an setelah diadakannya konferensi PBB tentang lingkungan hidup “Stockholm”
(1972), perhatian cendekiawan, politisi, dan pemerintah dari negara-negara maju
dan negara berkembang terhadap permasalahan lingkungan hidup berubah, termasuk
dalam dunia ilmu pengetahuan dan penelitian lingkungan.Salah satu resolusi yang
dihasilkan oleh konferensi Stockholm adalah didirikannya badan khusus dalam PBB
yang memperoleh tugas untuk mengurus permasalahan lingkungan. Nama badan itu
ialah UNEP (United Nations Environmental Program) yang berkedudukan di Nairobi
(Kenya).
Pada setiap
tanggal 5 Juni (hari pembukaan konferensi di Stockholm) oleh banyak negara,
termasuk di Indonesia dijadikan sebagai hari lingkungan hidup untuk
memperingatkan dunia atas bahaya yang terus-menerus mengancam lingkungan hidup
kita. Hal tersebut merupakan wujud dari perkembangan ilmu ekologi.Para pakar
ekologi pada awalnya mempelajari ekologi berawal dari geografi tumbuhan yang
berkembang ke aspek lain yaitu komunitas tumbuhan yang kemudian berkembang
menjadi ekologi komunitas.
Pada waktu
yang hampir bersamaan juga berkembang berbagai studi mengenai dinamika populasi
atau ekologi populasi. Studi ini kemudian berkembang menjadi ekologi perilaku.
Perkembangan ini tentunya akan terus berlanjut sejalan dengan berjalannya waktu.Hingga
beberapa tahun, dinamika populasi dan ekologi komunitas menjadi perhatian besar
bagi para pakar ekologi .Dengan adanya perhatian yang besar terhadap berbagai
faktor fisik lingkungan, kemudian timbul beberapa cabang ilmu ekologi seperti
ekoklimatologi, fisioekologi, dan ekoenergetika.
Telah
disebutkan sebelumnya bahwa ekologi adalah bagian dari biologi, tetapi ekologi
tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu fisika, kimia,
serta ilmu bumi dan antariksa. Ilmu fisika berperan penting dalam ekologi
karena berbagai faktor fisik seperti suhu, kelembaban, cahaya, hujan, dan
faktor fisik lainnya banyak terkait dalam studi ekologi. Ilmu kimia menduduki
peran penting dalam ekologi karena proses kimia merupakan proses yang mendukung
studi ekologi. Misalnya dalam siklus Carbon, Posfor, Nitrogen, dan Sulfur
merupakan bagian penting dari ekologi. Ekologi modern memusatkan perhatian pada
konsep ekosistem.
Penggunaan
konsep ekosistem menuju kepada pendekatan baru yaitu pendekatan sistem.
Pendekatan ini meliputi penggunaan model-model matematika, yang antara lain
digunakan untuk menjelaskan secara lebih sederhana suatu ekosistem atau dapat
pula untuk meramal/menduga perubahan-perubahan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang.Bahkan dalam perencanaan pembangunan, dapat diperkirakan
dampak-dampak yang akan terjadi pada suatu ekosistem sehingga dapat
direncanakan pula bagaimana mengeliminir dampak negatif yang akan terjadi.
Ekologi Restorasi
Ekologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makluk hidup dengan
lingkungannya. Restorasi berarti sebagai suatu perbaikan atau pemulihan .Ekologi
restorasi dapat diartikan sebagai suatu penerapan ilmu ekologi yang berupaya
untuk memperbaiki atau memulihkan suatu ekosistem rusak atau mengalami
gangguan, sehingga dapat pulih atau mencapai suatu ekosistem yang mendekati
kondisi aslinya. Untuk merestorasi ekosistem rusak, prinsip-prinsip dan
pengetahuan ekologi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan.Berbagai
hal yang mendasar yang harus diketahui dalam memahami berbagai masalah dalam
merestorasi suatu ekosistem yang rusak tersebut seperti : pengetahuan tentang
spesies, komunitas dan ekosistem, ekotype, substitusi spesies, interaksi antar
individu, spesies dan ekosistem, serta suksesi.
Merestorasi ekosistem
rusak bertujuan untuk :
- Protektif;
dalam hal ini memperbaiki stabilitas lahan, mempercepat penutupan tanah
dan mengurangi surface run off dan erosi tanah.
- Produktif;
yang mengarah pada peningkatan kesuburan tanah (soil fertility)
yang lebih produktif, sehingga bisa diusahakan tanaman yang tidak saja
menghasilkan kayu, tetapi juga dapat menghasilkan produk non-kayu (rotan,
getah, obat-obatan, buah-buahan dan lain-lain), yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat di sekitarnya.
- Konservatif;
yang merupakan kegiatan untuk membantu mempercepat terjadinya suksesi
secara alami kearah peningkatan keanekaragaman hayati spesies lokal; serta
menyelamatkan dan pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan potensial lokal yang
telah langka.
- Dengan
semakin majunya kemampuan manusia dalam mengelola alam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, bukan mustahil akan terjadi kerusakan lingkungan.
- Jika hal
ini tidak diimbangi dengan upaya untuk merestorasi ekosistem tersebut,
dikhawatirkan lingkungan akan rusak dan banyak terjadi bencana alam yang
kelak akan merugikan kehidupan manusia itu sendiri.
- Rusaknya
ekosistem ulah manusia yang cenderung melakukan kegiatan tanpa
menghiraukan dampak-dampak yang akan terjadi.
- Ekosistem
yang rusak dapat diartikan sebagai suatu ekosistem ekologi yang tidak
dapat lagi menjalankan fungsinya secara optimal, seperti melindungi tanah,
mengatur tata air, mengatur cuaca, dan fungsi-fungsi lainnya dalam
mengatur perlindungan alam lingkungan.
Menurut
Jordan (1985), Intensitas gangguan dikatogorikan sebagai berikut:
- Ringan
(apabila struktur dasar suatu ekosistem tidak terganggu, contohnya jika
sebatang pohon besar mati dan kemudian roboh yang menyebabkan pohon lain
rusak dan penebangan kayu yang dilakukan secara selektif dan hati-hati)
- Moderat
(apabila struktur hutannya rusak berat/hancur, namun produktifitasnya
tanahnya tidak menurun, contohnya penebangan hutan primer untuk ditanami
jenis tanaman lain seperti kopi, coklat, palawija dan lain-lainnya)
- Berat
(apabila struktur hutan rusak berat/hancur dan produkfitas tanahnya
menurun, contohnya terjadi aliran lava dari gunung berapi dan penggunaan
peralatan berat untuk membersihkan hutan, seperti areal pertambangan)
- Berdasarkan ukurannya, gangguan dibagi menjadi gangguan kecil, sedang, dan besar. Sedangkan berdasarkan lamanya gangguan dapat diklasifikasikan menjadi gangguan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
karakteristik pengolahan lingkungan penambangan |
Reklamasi Lahan Pasca
Tambang Batubara
reklamasi lahan pasca tambang |
alur restorasi lahan pasca tambang |
preett
ReplyDeletepreet goblok, dukkun goblok
ReplyDelete
ReplyDeleteKISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....