"Resep sukses adalah belajar disaat orang lain tidur, bekerja disaat orang lain bermalasan, mempersiapkan disaat orang lain bermain, dan bermimpi disaat orang lain berharap." – William A Ward –

Tuesday, 7 November 2017

Resensi Buku Masyarakat Tanpa Ranking - Membangun Bangsa Bersendi Agama

Identitas Buku :



Judul 


: Masyarakat Tanpa Ranking - Membangun Bangsa Bersendi Agama
Penulis 
: Prof.DR. Imam Suprayogo M.Si.
Penyunting
: M.Husaini
Penerbit
: PT Media Elex Komputindo
Tahun Terbit
: 2013
Kota Tebit
: Jakarta 
Kode ISBN
: 978.602.02.2995.9
Dimensi Buku
: 21 cm  X 14 cm
Halaman
: xviii + 246

Kini, situasi perpolitikan di negeri ini serba melibatkan uang. Gejala semacam itu sangat kelihatan, lebih-lebih dalam penentuan calon anggota legislatif maupun eksekutif. Tatkala seseorang berkuasa, dalam menempatkan posisi-posisi penting pun selalu mendahulukan anak atau… Read More Kini, situasi perpolitikan di negeri ini serba melibatkan uang. Gejala semacam itu sangat kelihatan, lebih-lebih dalam penentuan calon anggota legislatif maupun eksekutif. Tatkala seseorang berkuasa, dalam menempatkan posisi-posisi penting pun selalu mendahulukan anak atau keluarganya terlebih dahulu dibandingkan orang lain yang lebih berkompeten. Hal ini tentu saja
tidak sehat. Negara semakin rapuh, nasib bangsa semakin papa. Praktik politik yang tidak tegak di atas sendi-sendi agama itulah yang menyebabkan bangsa ini berada pada fase mengkhawatirkan. Buku ini menyadarkan kita, bahwa mustahil membangun suatu negara tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya. Penulis tidak berteori muluk-muluk, tetapi menyibak hikmah dan teladan dari praktik kepemimpinan Rasulullah saw. Tentu saja hal itu diramu dengan peta kondisi perpolitikan secara aktual.
Masyarakat Tanpa Ranking -
Membangun Bangsa Bersendi Agama
Prof. Suprayogo yang pernah mendapatkan penghargaan rekor Muri pada 15 Juli 2011 atas konsistensinya dalam menulis selama 3 tahun berturut setiap hari menjadi bukti nyata dalam menyalurkan pikirannya dalam bentuk tulisan singkat yang isnpiratif dan mengajak kita berpikir tentang kehidupan bangsa kita.
Dalam buku ini terdapat 60 buah tulisan singkat yang terbagi dalam 3 bahasan utama yaitu : Pemimpin Bermental Pengembala , Membangun Masyarakat Bersih dan Beban Generasi Penerus.
“ Mereka bersemangat menjadi pejabat ,oleh karena hitung-hitung akan untung, sekaligus bisa mengabdi kepada masyarakat dan bangsanya. Namun ternyata , mereka tak ubahnya tikus yang terkena jebakan hungga masuk penjara. Maunya untung tetapi malah buntung “. Halaman 107 “ Birokrasi Jebakan Tikus “

Dalam banyak tulisan singkat namun mengena ini kita akan terinspirasi dan menyadari permasalahan serta berupaya untuk memainkan peran terbaik kita terutama sebagai muslim untuk membangun masyarakat yang madani berlandaskan asas yang seharusnya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku

Kelebihan
Keunggulan buku ini adalah kumpulan artikel yang singkat namun dapat kita pahami secara langsung karena penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu cukup banyak artikel yang dibahas dengan bahasan yang beragam.

Kekurangan
Kekurangan buku ini adalah kertas yang digunakan untuk menctak kurang berkualitas. Selain itu dalam segi bahasan belum terlalu banyak mengutip dalil secara langsung hanya berupa opini. Benar dan baik opininya namun akan lebih terasa meyakinkan jika disertai kutipan dalil yang sesuai.

No comments:

Post a Comment

Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button