Riyadhus
Shalihin adalah karya besar imam An-Nawawi yang merupakan kitab kumpulan hadits
tentang tazkiyah,adab dan akhlak ini telah memberikan manfaat dan sumbangan
luar biasa dalam tarbiyah. Riyadhus Shalihin Merupakan “ Taman “ yang indah
bagi orang sholeh dan penerang bagi orang awam. Penulis tulis ulang agar dapat
dibaca secara online, semoga bermanfaat dan dapat menjadikan kita muslim yang
lebih baik.
Memikir-mikirkan
Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala Dan Rosaknya Dunia Dan
Kesukaran-kesukaran Di Akhirat Dan Perkara Yang Lain-lain Di Dunia
Dan Akhirat Serta Keteledoran
Jiwa, Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap
Istiqamah
Allah
Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: Hanyasanya aku hendak menasihati kepadamu sekalian perkara
satu saja, iaitu supaya engkau sekalian berdiri di hadapan Allah berdua-duaan
atau sendiri-sendiri, kemudian engkau sekalian memikirkan bahawa bukanlah
kawanmu itu terkena penyakit gila. Tidaklah kawanmu itu melainkan seorang yang
memberikan peringatan kepadamu sekalian sebelum datangnya seksa yang amat
sangat." (Saba': 46)
Allah Ta'ala
berfirman pula:
"Sesungguhnya dalam
kejadian langit dan bumi serta
bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.
bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.
"Mereka itu ialah
orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun
berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: "Wahai
Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau
menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari
siksa api neraka." Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran:
190-191)
Allah Ta'ala
berfirman lagi:
"Apakah mereka tidak
melihat - memerhatikan - pada unta, bagaimana ia
diciptakan?
"Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan?
"Dan gunung-gunung,
bagaimana ia ditegakkan?
"Dan juga bumi,
bagaimana ia dikembangkan?
"Maka dari itu
berikanlah peringatan, kerana engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi
peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)
Allah Ta'ala juga
berfirman:
"Apakah mereka tidak
hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat - memerhatikan - bagaimana akibat
orang-orang yang belum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan
yang
seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)
Ayat-ayat mengenai
bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadis-hadis yang berhubungan dengan
bab ini ialah Hadis di muka, iaitu:
"Orang yang cerdik
- berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya." Dan
seterusnya.
Adapun lengkapnya
Hadis di atas ialah:
Dari Abu Ya'la iaitu
Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Orang yang cerdik -
berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal
untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang
dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas
Allah - yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa
beramal shalih."
Diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
No comments:
Post a Comment