DIESEL FUEL Terbagi Atas :
1. Automotive Diesel Oil (ADO)
2. Induestrial Diesel Oil (IDO)
3. Automotive Diesel Oil (ADO)
Nama Lain :
•
High Speed Diesel (HSD)
•
Gasoil
•
Minyak Solar
Motor Diesel
Menurut kecepatan putarannya, dikelompokkan
menjadi 3 jenis :
•
Motor diesel putaran tinggi : > 1000 rpm
•
Motor diesel putaran sedang : 300 – 1000 rpm
•
Motor diesel putaran rendah : < 300 rpm
BBM
untuk Motor diesel
putaran tinggi :
Disebut juga High Speed Diesel (
HSD ) atau Automatic Diesel Oil ( ADO ) atau yang sering dikenal dengan nama SOLAR. Solar merupakan fraksi gasoil (C14 -C20 )
dihasilkan dari proses pengolahan minyak (distilasi atmosfir, Hydrocracker) mempunyai trayek titik didih 200 – 375 °C
Mutu bahan bakar solar ditentukan oleh
beberapa macam sifat, yaitu :
•
Sifat
umum
•
Sifat
penguapan
•
Sifat
pembakaran
•
Sifat
mudah alir
•
Sifat
kebersihan
•
Sifat
pengkaratan
Minyak Solar Via : http://energitoday.com/
Sifat umum
Sifat umum
ditentukan dengan pemeriksaan :
•
Specific gravity, ASTM D 1298
•
API
Gravity
Kegunaan
specific gravity untuk dapat menghitung massa minyak bila volumenya
telah diketahui maupun untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi sehingga
mengubah besarnya specific gravity
API Gravity diperoleh setelah specific gravity diketahui, persamaannya adalah sebagai berikut :
141,5
API Gravity at 60 °F = ────────── -
131,5
SG
at 60/60 ° F
Sifat penguapan
Ditentukan melalui pemeriksaan :
•
Distilasi,
ASTM D 86
•
Flash
point, ASTM D 93
Distilasi, ASTM D 86
Kecepatan
penguapan (Volatility) merupakan sifat yang penting dari bahan bakar cair terutama
dalam pembentukan campuran bahan bakar dan udara.
Apabila
bahan bakar terlalu mudah menguap → campuran bahan bakar dan udara yang tidak
sempurna karena alasan-alasan sebagai berikut :
• Penguapan yang terlalu cepat dari butir-butir
cairan dari bahan bakar akan menyebabkan jet dari injektor mengandung udara uap
hidrokarbon yang sangat tinggi, sehingga phase cairan dari bahan bakar yang
disemprotkan kedalam udara di ruang pembakaran akan sangat berkurang.
• Penguapan yang berlebihan didalam jet akan mengambil
panas untuk penguapan dari udara sekelilingnya. Sebaliknya bila campuran gemuk
dengan fraksi-fraksi yang tidak mudah menguap maka campuran akan memerlukan
waktu penyalaan yang terlalu lama .Batasan minimum distilat yang tertampung pada 370 ° C adalah 95 % volume . Pada spec yang lama (1999), batasan minimum distilat yang tertampung pada 300 ° C
adalah 40 %
volume.
Flash point, ASTM D 93
Suhu terendah dimana campuran uap minyak dan
udara terbakar sesaat pada saat api pencoba dilewatkan diatasnya pada kondisi
pengujian.
Batasan minimal titik nyala (flash point) pada solar adalah : 60 ° C.
• Pengujian titik nyala sangat diperlukan
berhubung dengan adanya pertimbangan-pertimbangan dari segi keamanan terhadap
bahaya kebakaran bahan bakar tersebut disimpan, ditransport atau selama dalam
tangki bahan bakar itu sendiri
• Titik nyala tidak berhubungan langsung dengan
kinerja motor.
Sifat pembakaran
Sifat pembakaran ditunjukkan oleh pemeriksaan :
Sifat pembakaran ditunjukkan oleh pemeriksaan :
•
Angka
Setana ( Cetane Number ), ASTM D 613
•
Kalkulasi Indeks Setana, ASTM D 4737
Angka Setana ( Cetane Number )
Kemampuan
bahan bakar menyala dengan sendirinya (autoignition) dalam ruang bakar dari
motor diesel .Besarnya angka setana
tergantung dari komposisi hidrokarbonnya .
Angka
setana yang tinggi menggambarkan autoignition yang cepat dari bahan bakar motor
diesel/ minyak Solar .Batasan minimal Cetane Number solar adalah 48 .
Angka setana diukur dengan menggunakan : Mesin CFR
F-5, ASTM D 613 Dengan bahan bakar
Reference campuran Cetane (N.Hexadecane = C16H34), dan Heptamethyl Nonane.
Calculated Cetane Index
Merupakan parameter bila angka
setana tidak diukur .Calculated Cetane Index
diperoleh melalui pembacaan nomograph,
ASTM D 4737
Data yang diperlukan untuk perhitungan adalah :
-Boiling
point pada distilasi ASTM D 86
-Density
Batasan minimal Cetane Index solar adalah 45
Sifat mudah mengalir
Sifat mudah mengalir ditunjukkan
oleh pemeriksaan :
•
Kinematic
Viscosity, ASTM D 445
•
Titik
tuang ( pour point ), ASTM D 97
Kinematic Viscosity
Waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk
mengalir melalui pipa kapiler karena gaya gravitasi
Viskositas sangat penting bagi bahan
bakar minyak baik yang digunakan untuk bahan bakar motor diesel maupun
ketel-ketel uap, karena berpengaruh terhadap sistem pemompaan dan sistem
injeksi artinya bahan bakar harus mudah dipompakan dari tangki ke pompa
injector .Selain
itu bahan bakar harus mempunyai sifat pelumasan yang juga tergantung pada
viskositas .Untuk menjamin keadaan mekanik dari pompa injektor dan nozzle dalam
keadaan beroperasi atau berjalan..Batasan nilai viscositas pada bahan
bakar solar adalah 2,0 - 5,0 cst
Beberapa
standard Viskositas :
•
Kinematik diukur dalam centi Stoke
•
Redwood I diukur dalam detik
•
Saybolt Universal diukur dalam detik
• Engler diukur dalam oE (hasil bagi
dari waktu mengalirnya minyak yang dimaksud dengan waktu mengalirnya air 200
cc, pada suhu 20oC dengan Viscometer Engler).
Titik tuang ( pour point )
Suhu terendah dimana minyak masih bisa
mengalir apabila didinginkan pada
kondisi pengujian. Penentuan titik tuang sangat diperlukan sehubungan dengan adanya
perubahan suhu selama dalam penimbunan dan transportasi .Pada
suhu yang dingin saringan bahan bakar dapat tersumbat oleh kristal-kristal
parafin yang sangat tipis yang terpisah dari pase cairan .Pada umumnya minyak Solar
mempunyai titik tuang yang lebih rendah dari suhu minimum dimana motor
beroperasi .Batasan maksimum titik tuang bahan bakar
solar adalah 18 °C
Garis besar pemeriksaan :
Sejumlah contoh dimasukkan kedalam test jar,
kemudian dipanaskan sampai suhu 45 °C, atau 9 °C diatas perkiraan titik tuang, contoh diamati setiap penurunan 3 °C sampai titik tuang tercapai.
Sifat kebersihan
Sifat kebersihan bahan bakar solar ditunjukkan oleh pemeriksanaan :
•
Warna,
ASTM D 1500
•
Kadar
air, ASTM D 95 / D 1744
•
Sediment,
ASTM D 473
•
Ash
content, ASTM D 482
•
Carbon
Residue, ASTM D 189 / D4530
•
Particulate Contaminant, ASTM D 2276
Warna, ASTM D 1500
•
Warna dan kejernihan
adalah suatu kontrol mencegah kemungkinan adanya kontaminasi oleh bahan bakar
yang lebih berat, atau air dan partikel-partikel lain
•
Zat warna yang
ditambahkan ke dalam minyak Solar dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik
dalam penjualan, mengidentifikasikan berbagai jenis (grade) minyak Batasan maximum warna pada solar adalah 3.0.
Kadar air, ASTM D 95
Kadar air dalam bahan bakar solar tidak
diharapkan karena akan mempengaruhi sifat pembakarannya. Batasan maximum kadar air pada solar adalah
0.05 % volume.
Ringkasan metode Kadar air, ASTM D 95
Sejumlah contoh didistilasi secara reflux
bersama dengan pelarut yang tidak bercampur dengan air, dan tersuling
bersama-sama dengan air yang terdapat dalam contoh. Uap yang terjadi diembunkan
dan ditampung dalam penampung yang berskala. Air yang ada akan mengendap
dibagian bawah penampung. Pemeriksaan dihentikan setelah volume airnya konstan.
Sediment, ASTM D 473
Sediment yang berlebihan pada solar akan mengakibatkan pembuntuan pada
nosle .Batasan
maximum sediment pada solar adalah 0.01 % berat.
Ringkasan metode Sediment,ASTM D 473
Sejumlah contoh diekstraksi dalam thimble
dengan menggunakan toluena. Pemeriksaan dihentikan setelah berat residu dalam thimble
konstan. Kandungan air dan
sedimen di dalam minyak Solar dapat mengganggu operasi motor dan menimbulkan
korosi .Penentuan kandungan air dan
sedimen dapat digunakan untuk ketetapan perhitungan volume dalam penyaluran
minyak Solar.
Ash content, ASTM D 482
Analisa untuk mengidentifikasi adanya logam pada solar . Kadar abu itu sendiri adalah sisa-sisa minyak yang ketinggalan setelah
semua bagian yang dapat terbakar dalam minyak terbakar habis, bila ash ini
tinggal dalam dinding-dinding dan permukaan ruang bakar mesin dapat menimbulkan
kerusakan pada nozzle, disamping dapat menambah deposit dalam ruang bakar .Batasan maximum
kadar abu pada solar adalah 0.01 % berat.
Ringkasan metode Ash content, ASTM D 482
Sejumlah contoh dalam mangkuk porselin
dibakar sampai menyala hingga tinggal abu dan karbon. Karbon dihilangkan dengan
cara diuapkan pada furnace pada suhu 775 °C, dinginkan dan timbang.
Conradson Carbon Residue ( CCR )
Ukuran kecenderungan
terbentuknya deposit karbon dari bahan bakar .Deposit karbon yang
terbentuk harus dihindari sekecil mungkin karena arang atau karbon tersebut
akan tetap membara meskipun mesin sudah dimatikan dan juga terbentuk deposit
secara terus menerus, deposit akan menjadi keras dan akan mempercepat proses
pengausan .Deposit karbon juga dapat menyumbat lubang penyemprotan atau
injektor-injektor dari mesin Diesel..Batasan maximum CCR pada solar adalah 0.1 % berat.
Ringkasan metode Conradson Carbon Residue,
ASTM D 189
Contoh diambil dari 10 % bottom residu
destilasi, timbang contoh pada mangkuk, kemudian bakar. Residu yang tertinggal
pada mangkuk ditimbang dan dihitung sebagai CCR.
Sifat pengkaratan
Sifat pengkaratan ditunjukkan oleh pemeriksaan
:
•
Strong Acid Number, ASTM D 974 / D 664
•
Total Acid Number, ASTM D 974 / D 664
•
Sulfur content, ASTM D 1552
•
Copper Strip Corrosion, ASTM D 130
Strong Acid Number,ASTM D 974
Analisa yang bertujuan untuk mengetahui adanya
senyawa asam kuat dalam solar.
Ringkasan methode Strong Acid Number, ASTM D 974
Sejumlah contoh diekstrak dengan air panas,
dan hasil ekstraksinya dititrasi dengan KOH dengan indikator MO ( Metil Orange
) .Bila larutan tidak
berwarna pink atau merah, laporkan sebagai NIL.
Total Acid Number,ASTM D 974
Analisa yang bertujuan untuk mengetahui adanya
senyawa asam kuat maupun lemah dalam solar .Batasan max. Total
Acid Number pada Solar adalah 0,6 mg KOH / ltr.
Ringkasan methode Total Acid Number, ASTM D 974
Sejumlah contoh ditambah solvent titrasi (
toluene + Iso Propil Alkohol + Air ), kemudian dititrasi dengan KOH Alkoholat
dengan indikator p-Naphtholbenzein. Titik ekivalen ditunjukkan oleh perubahan
warna dari kuning orange menjadi hijau.
Perbedaan antara mesin yang berbahan bakar
solar dengan mesin yang berbahan bakar mogas adalah sebagai berikut :
• Mesin diesel tidak menggunakan nyala api busi, mesin
motor bensin menggunakan nyala api busi.
• Pada motor bensin, yang dikompresikan adalah
campuran bahan bakar + udara, pada mesin diesel yang dikompresikan adalah udara
tanpa bahan bakar.
Sifat utama bahan bakar Solar adalah :
• Mudah terbakar dengan sendirinya ( Self ignition )
• Mudah pengkabutannya ( Atomizing )
Spesifikasi Solar :
Sumber: Dasar SK Dirjen Migas No. 3675 K/24/DJM/2006, tanggal 17 Maret 2006,Khusus solar yang mengandung Bio Diesel, Spec Biodiselnya -nya sesuai dengan ketetapan Pemerintah |
Industrial Diesel Oil (IDO)
Nama Lain :
•
Iindustrial Diesel Fuel (IDF)
•
Minyak Diesel
Motor diesel putaran sedang & rendah
Disebut juga solar hitam atau Industrial
Diesel Oil (IDO), yang proses pembakarannya menggunakan burner. Dipergunakan
pada pembakaran pada dapur-dapur Industri, pembangkit tenaga listrik, ketel uap
dan untuk bunker kapal laut.
Karakteristik Industrial Diesel Oil :
•
Sifat Umum
•
Sifat Pembakaran
•
Sifat Pengaliran
•
Sifat Korosifitas
•
Sifat Kebersihan
•
Sifat Keamanan
Sifat Umum
Sifat umum ditunjukkan oleh pemeriksaan
Spesifik Gravity,
ASTM D 1298.
Semakin berat Spesifik Gravity, maka
kekentalannya semakin tinggi. Spesifik Gravity dibatasi min. 0,84 dan max. 0,92
Tujuan pemeriksaan density :
•
Untuk perhitungan penjualan
•
Mengetahui secara cepat terjadinya kontaminasi
•
Perhitungan material balance dalam pengolahan
•
Menghitung nilai kalori secara kasar
Sifat Pembakaran
Untuk mengetahui jumlah panas yang dihasilkan
sejumlah bahan bakar. Dari nilai kalorinya dapat diperkirakan jumlah bahan
bakar yang diperlukan.Nilai kalori dipengaruhi oleh jenis senyawa hidrokarbon.
Pengujian sifat pembakaran dilakukan melalui :
Heat of
Combustion ASTM D 240 yaitu menggunakan Bomb Calorimeter, atau
Calculation
Heating Value ASTM D 4868, dengan
basis density, kadar air, sulfur dan ash content.Ada 2 macam panas pembakaran, yaitu :
▪ Gross
Heating Value
Gross
panas pembakaran adalah panas yang dihasilkan pada pembakaan sejumlah tertentu
bahan bakar dalam volume tetap dimana semua air dikondensasikan dalam bentuk
cair.
▪ Net
Heating Value
Net
panas pembakaran adalah panas yang dihasilkan pada pembakaran sejumlah berat
tertentu bahan bakar pada tekanan 1 atm semua air dalam bentuk uap.
Sifat Pengaliran
Untuk mengetahui sifat mengalirnya dilakukan
melalui pemeriksaan :
•
Viskositas, ASTM D 445
•
Pour point, ASTM D 97
Viskositas
Viskositas sangat menentukan dalam
pengkabutan. Apabila viscositas terlalu encer maka pengkabutan akan sukar
terjadi .Viscositas
dibatasi min 35 dan max 45 sec Redwood I.
Pour point
Pemeriksaan pour point, untuk menentukan
temperatur terendah IDO dapat disimpan dan dipompa tanpa terjadi pembekuan pada
tanki atau pipa .Pour point
dibatasi max. 65 °F
Sifat Korosifitas
Sifat korosifitas untuk mengetahui kemungkinan
dapat menimbulkan kerusakan pada alat, karena proses pengkaratan dalam
penyimpanan dan transportasi. Pemeriksaan korositas dilakukan melalui :
•
Sulfur Content, ASTM D 1552
•
Strong Acid Number, ASTM D 974
Sulfur Content
Sulfur content, untuk mengetahui kandungan
sulfur. Semakin tinggi kandungan sulfur, maka semakin besar pula kecenderungan
terbentuknya SO2 dan SO3 .Kandungan sulfur
dibatasi max. 1,5 % wt.
Strong Acid Number
Pemeriksaan Strong Acid Number, untuk
menentukan asam kuat .Strong Acid Number
dibatasi max. Nil, karena adanya asam kuat sangat berperan dalam aktifitas korosi.
Sifat Kebersihan
Kandungan
kotoran selain dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan juga dapat
menimbulkan kebuntuan pada burner sehingga
akan menganggu proses pembakaran.
Sifat kebersihan dilakukan dengan pengujian :
•
Kadar air, ASTM D 95
•
Residue Carbon Conradson, ASTM D 189
•
Kadar endapan, ASTM D 473
Kadar air
Dapat menyebabkan menurunnya kualitas
pembakaran dan mempercepat proses pengkaratan, karena
selalu diikuti garam-garam yang dengan proses hidrolisa menyebabkan pengkaratan.Kandungan
air dibatasi max. 0,25 % vol.
Residue Carbon Conradson
Uji CCR dilakukan untuk memperkirakan
kecenderungan terbentuknya deposit selama proses pembakaran, yang jika
berlebihan akan menyebabkan kebuntuan pada burner .Kandungan CCR
dibatasi max. 1 % wt.
Kadar endapan
Endapan yang terjadi berupa sejumlah garam
yang terlarut dan lumpur asphaltik. Endapan ini mengakibatkan korosi dan
kebuntuan pada burner .Kadar endapan
dibatasi max. 0,02 % wt.
Sifat Keamanan
Pengujian sifat keamanan dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan timbulnya kebakaran,sehingga dalam penanganannya tidak akan
terjadi kebakaran pada keadaan dan kondisi tertentu.Sifat keamanan dilakukan dengan
pengujian : Flash point, ASTM D 93 dan Titik nyala (
Flash point ) dibatasi min. 150 °F .
Sumber : SK. Peraturan Dirjen MIGAS No. 002/P/DM/1979, Tanggal 25 Mei 1979 |
www.seasonbet77.com
ReplyDeletehttp://198.50.133.242
Agen Judi | Agen Bola | Agen Sbobet
Agen Sbobet
Agen Judi
Agen Bola
Agen Judi Online
Agen Casino
Prediksi Bola
Agen Tangkas
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen 1sCasino
DeleteKISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....
Permisi, saya mau tanya tentang kekerabatan dari Lab dan warna BBM mesin bensin memang sudah seharusnya.......
ReplyDeletePermisi, tapi ada maksudnya dengan BBM Solar HSD dengan Gasoil?
ReplyDeleteTerus terang, hampir 100% orang2nya PT KAI seperti para Masinis, Kondektur KA, Teknisi KA, PPKA (Pengatur Perjalanan KA), bahkan para Polsuska (Satpam / Sekuriti kelas atas) pun juga bilang hal yang sama: HSD itu seperti "Pertamax"nya Minyak Solar. Tapi tampaknya mereka tidak tahu menahu istilah BBM Gasoil untuk BBM PT KAI.
Saya lihat spesifikasi BBM Minyak Solar di SPBU maupun untuk kebutuhan BBM Industri di situs Website PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina Fuel Marketing dan PT AKR.
Sebenarnya di Indonesia apa ada 3 penggolongan BBM Solar HSD seperti:
1. D1: Jenis Solar HSD paling encer, cocok untuk di tempat2 yang dingin, misalnya di Semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia Timur Laut, Alaska dan sebagian Kanada.
2. D2: Jenis Solar HSD yang lebih kental daripada BBM Diesel tipe D1.
Nah, apa sebenarnya jenis BBM D2 ditangani oleh PT Pertamina Indonesia itu memang ada atau tidak?
Kebanyakan Truk Tangki yang berseliweran di jalan raya dan tol membawa:
ReplyDelete1. Air PDAM untuk kebutuhan rumah tangga, menyirami tanaman di tengah kota.
2. Tinja, limbah rumah tangga.
3. Minyak Solar Industri Non PSO / HSD (Truk Pertamina warna Biru).
4. Kombinasi segala macam BBM untuk kebutuhan SPBU.
5. ?
Terima kasih banyak atas info nya.
ReplyDeleteMantap gan, bermanfaat
ReplyDeleteTerimakasih atas infonya ya min, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteOh ya, sekedar informasi tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Penyewaan Misty Fan Jakarta untuk keperluan berbagai acara seperti event, pameran, pesta dan lain-lain bisa coba menghubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger min.
ReplyDeleteKISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....