"Resep sukses adalah belajar disaat orang lain tidur, bekerja disaat orang lain bermalasan, mempersiapkan disaat orang lain bermain, dan bermimpi disaat orang lain berharap." – William A Ward –

Thursday 2 April 2015

Spesifikasi Petroleum Wax atau Lilin dari Produk Migas

Produk yang diperoleh dari hidrokarbon parafin, rantai lurus atau cabang dengan berat molekul cukup tinggi, berbentuk padat pada temperatur kamar.

Digunakan untuk :
• Lilin
• Pelapis kertas/karton
• Batik 

Klasifikasi Petroleum Wax
• Paraffin wax
produk macrocrystallin, pada suhu kamar berbentuk padat. Diperoleh dari petroleum distillates 
• Microcrystallin wax
produk microcrystallin, pada suhu kamar berbentuk padat. Diperoleh dari petroleum distillates
• Petrolatum
Berbentuk semi padat seperti jelly, yang terdiri dari microcrystallin wax dan minyak.Diperoleh dari petroleum distillates berat atau residu.

Paraffin wax
• Berwarna putih, transparan, tidak berbau, tidak berasa, berbentuk padat, meleleh pada suhu                47 – 65 °C
• Tidak larut dalam air tetapi larut dalam ether, benzene dan esther 
• Parafin dengan berat molekul tinggi dengan C22 – C27 

Karakter utama dari macrocrystallin :
• Bersifat kristalinitas 
• Bersifat isolasi, tahan terhadap air, lemak dan gas 
• Range temperatur peleburannya sangat lebar
Microcrystallin wax
• Struktur molekul utamanya adalah iso dan siklo parafin, yang berbentuk kecil dan kristalnya tidak beraturan, mempunyai titik lebur lebih tinggi dari pada paraffin wax
• Karakter dari microcrystallin wax :
Mengandung resin, bersifat fleksibel dan daya rekat tetap dan permukaan area lebih porous
Berwarna antara putih dan yellow 
TiTik lebur > 65 °C 

Petrolatum
Petrolatum disebut juga plastic wax atau soft wax banyak mengandung iso dan cyclo parafin, dengan melting point 71 – 88 °C, pada suhu kamar bersifat sangat lembek.
Digunakan sebagai bahan dasar pembuatan vaseline.

Jenis-jenis Paraffine Wax 

Tahapan proses pembuatan Wax

Proses Dewaxing
Proses pemisahan wax dari minyak dengan cara mengkristalkan Paraffine Oil Distillate melalui pendinginan. Wax yang terkandung dalam POD akan mengkristal lebih dahulu dibanding minyak. Kristal wax dipisahkan dari cairan menggunakan Filter Press. Kristal wax dari proses dewaxing disebut Slack wax.

Proses Sweating 
Proses pemisahan minyak dan wax berdasarkan titik lebur (melting point) dengan pendinginan sampai mencapai titik beku kemudian dipanaskan secara perlahan dlm Vertical Tubes Stove. Fraksi minyak yang mempunyai titik lebur lebih rendah akan mencair lebih dahulu. Pada proses sweating kandungan minyak dapat diturunkan hingga 1 – 2 % wt, dan disebut Sweat wax. 

Proses Treating
Proses memperbaiki warna dan menghilangkan bau dari produk sweat wax dengan menghilangkan senyawa hidrokarbon yang tidak diinginkan (cyclo, aromat dan olefin) dengan menggunakan bahan kimia sbb : 
• H2SO4 dgn konsentrasi 98 %, berfungsi melarutkan seny. cyclo, aromat dan olefin membentuk sulphonate (SO2OH ) yg akan mengendap. 
• Kapur (CaO), untuk mengikat H2SO4 yg tdk bereaksi/berlebih.
• Clay, sbg adsorbent dan mengikat kelebihan H2SO4. 
Selain bahan kimia tersebut diatas, juga menggunakan Polyethylene untuk memperbaiki elastisitas ready wax dan NaOH untuk menetralkan sludge asam sebelum dibuang ke sewer.

Proses moulding
Proses pencetakan lilin cair menjadi slab, selanjutnya bisa dimasukkan kedalam plastik dan karung. 

Beberapa parameter yang diuji dalam memenuhi syarat spesifikasi wax :
• Appearance Test, JIS K8001
• Color Saybolt, ASTM D-156
• Melting point, ASTM D-87
• Oil Content of Waxes, ASTM D-721-97
• Needle Penetrasi of Petroleum Wax, ASTM D-1321-97
• Reaction of Petroleum Wax, ASTM D-1093
• Thermal Stability, Metode : Modified Appearance Test, JIS K8001

Tujuan pengujian 
Untuk mengetahui klasifikasi warna lilin. 

Garis besar pengujian :
Timbang wax sebanyak 5 gram , iris-iris hingga kecil dan tempelkan dalam gelas arloji, dibawahnya diberi kertas putih. Bandingkan wax yang sudah diiris dengan standar warna.

Color Saybolt, ASTM D-156 StandarWarna
No. 1 White 
No. 2 Almost white 
No. 3 Very faint yellow 
No. 4 Faint yellow 
No. 5 Thinb yellow 

Tujuan pengujian 
Menentukan warna dari petroleum product yang belum diberi warna. 
Garis besar pengujian :
Tuangkan contoh yang sudah disaring dalam tabung tempat contoh. Cocokan dengan warna standar yang ada pada tabung yang lain dengan jalan mengubah ketinggian contoh yang diperiksa. Baca angka yang ditunjukkan oleh skala yang ada pada tabung contoh
Melting point, ASTM D-87
Tujuan pengujian 
Untuk menentukan titik leleh dari petroleum wax 
Garis besar pengujian :
Tuang contoh yang sudah dicairkan kedalam tabung percobaan, pasang termometer ditengah-tengah batas pencelupan 3 ⅛ inch dibawah gabus. Letakkan tabung percobaan pada penangas udara yang temperaturnya dipertahankan 60 – 80 ° C. Baca termometer contoh setiap 15 detik dan catat setiap pembacaan sampai 0,1 °F. 
Oil Content of Waxes, ASTM D-721-97
Tujuan pengujian : 
Untuk menentukan kadar minyak dalam petroleum wax 
Garis besar pengujian :
Timbang contoh yang sudah dicairkan ± 1 gram dalam tabung (B).Tambah 15 ml MEK panaskan dan aduk agar homogen, kemudian dinginkan dalam water bath. Dan saring larutan contoh dan tampung larutan contoh dan timbang (D).Uapkan dalam oven, setelah pelarut menguap dinginkan dalam desikator selama 10 menit dan timbang sebagai (A).

                          100 x A x C 
Oil content = --------------------- = - 0,15 
                       (% mass) B x D 

A = Berat residu, mgr
B = Berat contoh, mgr
C = Berat MEK, mgr
D = Berat filtrat, mgr
0,15 = faktor koreksi
Needle Penetrasi of Petroleum Wax, ASTM D-1321-97

Tujuan pengujian 
Untuk perkiraan empiris derivat wax dari petroleum dengan mengukur dalamnya penetrasi dari jarum standar 

Reaction of Petroleum Wax, ASTM D-1093

Tujuan pengujian 
Untuk mengetahui derajat keasaman pada produk wax dan mencegah korosif pada peralatan 
Garis besar pengujian :
Contoh wax cair 100 ml ditambah aquadest 30 ml kocok sambil dipanaskan pelan-pelan. Saring dan filtratnya dibagi dua, Satu diberi Phenol phthaline indikator dan satunya diberi larutan Methil orange. 
• Untuk larutan Phenol phthaline indikator : 
Bila warna tidak berubah laporkan sebagai neutral.
Bila warna berubah laporkan Base (Non Neutral) . 
• Untuk larutan larutan Methil orange : 
Bila warna tidak berubah laporkan sebagai neutral.
Bila warna berubah laporkan ACID (Non Neutral)

Thermal Stability, Metode : Modified
Tujuan pengujian 
Untuk mengetahui perubahan warna pada produk Wax terhadap pengaruh temperatur 
Garis besar pengujian :
Timbang contoh sebanyak 150 gram dan periksa colour sayboltnya. Panaskan dari 80° C sampai    100° C pada bath pemanas 100° C. Kemudian lanjutkan pemanasan dari 100° C sampai 170° C. Ditahan pada suhu 170° C pada bath 170° C dengan diaduk pada 100 rpm selama 30 menit. Dinginkan pada bath 100 °C selama 30 menit tanpa diaduk. Masukkan ke lemari pemanas pada suhu 80° C. Periksa colour sayboltnya, dan bandingkan dengan se belum dipanaskan. 
Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button