"Resep sukses adalah belajar disaat orang lain tidur, bekerja disaat orang lain bermalasan, mempersiapkan disaat orang lain bermain, dan bermimpi disaat orang lain berharap." – William A Ward –

Friday 17 April 2015

Spesifikasi Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas (Aviation Gasoline)
  1. Bahan bakar pesawat udara jenis torak yang dinyalakan dengan busi 
  2. Persenyawaan hidrokarbon dengan trayek didih antara 38 – 170 °C (100 °F – 325 °F), diperoleh dari proses alkilasi, yaitu menggabungkan senyawa olefin dan parafin (iso butana).
Jenis Avgas di Indonesia

  1. Avgas 100/130 Berwarna hijau, sering disebut : Avgas 100, kandungan TEL max. 4 ml/US Gallon atau Pb 1,12 gram/l
  2. Avgas 100/130 LL (Low Lead) Berwarna biru, sering disebut : Avgas 100 LL, kandungan TEL max. 2 ml/US Gallon atau Pb 0,56 gram/l

Spesifikasi Avgas di Indonesia ditentukan oleh SK Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, yang sesuai dengan :
  1. Spesifikasi dari Ministry of Defence United Kingdom, Directory of Engine Research and Development = DERD (British), DERD 2485 ISSUE 7
  2. DEF STAN (Defence Standard), DEF STAN 91-90 Issue 1
  3. ASTM D 910
  4. MIL-G 5572, di Amerika Serikat

Sifat penting hidrokarbon dalam avgas
  1. Angka oktan tinggi 
  2. Trayek suhu titik didih dibatasi 
  3. Kandungan panas per lb harus max
  4. Kestabilan tinggi 
  5. Selain hidrokarbon, didalam Aviation Gasoline terdapat pula additives.Contoh :TEL,berfungsi untuk memperbaiki sifat anti knock dari avgas 
  6. Anti oxidant seperti 2,6 - di - tetra - butyl phenol dan lain-lain serta zat warna. 
Avgas mempunyai 5 sifat 
  1. Kualitas penyalaan (Ignition Quality)
  2. Sifat penguapan 
  3. Sifat pengkaratan 
  4. Sifat kestabilan 
  5. Sifat-sifat lain : Freezing point, Water reaction, Appearance dan lain-lain.
Kualitas penyalaan (Ignition Quality)
  1. Angka oktan 
  2. Nilai kalori 
Angka oktan (sifat anti ketukan)
  1. Sifat anti ketuk akan berpengaruh pada kualitas penyalaan. Ketukan yang terjadi dalam mesin adalah proses pembakaran yang tidak normal, dimana campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar terbakar spontan ditempat tertentu saja.
  2. Angka oktan menunjukkan % isooktan dalam campurannya (n. Heptana),yang akan memberi sifat pembakaran/kinerja mesin sesuai dengan sifat pembakaran.Misal :avgas angka oktan 73 , artinya avgas mempunyai sifat pembakaran yang sesuai dengan bahan pembandingnya yang terdiri dari 73 % isooktan dan 27 % n. Heptan. 
  3. Angka oktan  Untuk menyatakan harga antiknock 100 kebawah,sedangkan untuk angka oktan yang lebih besar/diatas 100 disebut dengan Performance number (PN) . 
Pemeriksaan sifat anti knock

  1. CFR F-2, sekarang ASTM D-2700 Motor Method pada kondisi campuran udara-bahan bakar miskin (lean mixture rating), mewakili kondisi cruising = penjelajahan 
  2. CFR F-4, sekarang ASTM D-909 Supercharge Method pada kondisi campuran udara-bahan bakar kaya ( rich mixture rating ), mewakili kondisi take off atau tinggal landas 
  3. Mesin CFR F-2, memeriksa angka oktan avgas dengan bahan bakar pembanding Iso Oktan dalam Normal Heptana 
  4. Mesin CFR F-4, memeriksa performance number avgas dengan bahan bakar pembanding campuran Iso Oktan + TEL
Avgas 100/130, artinya :
  1. Avgas tersebut apabila diperiksa dengan mesin CFR F-2 pada kondisi ekonomis, Lean Mixture Rating akan memberi Angka Oktan MON Min. 100, dalam spec min. 99,5 bisa dibulatkan 100
  2. Pada pemeriksaan dengan mesin CFR F-4 pada take off condition, Rich Mixture Rating akan memberi PN Min. 130
Sifat Nilai kalori
  1. Tenaga yang dihasilkan suatu mesin tergantung dari jumlah bahan bakar yang dibakar dan nilai kalori dari bahan bakar tersebut
  2. Syarat Nilai kalori avgas, menurut spesifikasi min. 18700 Btu/lb, di lapangan spesifik gravity merupakan sifat yang mudah diamati terhadap nilai kalori
  3. Spesifik gravity berpengaruh pada performance bahan bakar 
Sifat penguapan
  1. Semua bahan bakar harus mudah diubah bentuknya dari fase cair menjadi uap untuk dibakar bersama udara.
  2. Jika sifat kemudahan menguap terlalu rendah, bahan bakar cair tidak akan terbakar dan akan mencuci lapisan minyak pelumas dalam dinding silinder dan mengencerkan minyak pelumas.
  3. Jika sifat kemudahan menguap terlalu tinggi, menimbulkan vapour lock dan pembentukan es dalam karburator. 
  4. Sifat kemudahan menguap avgas ditentukan oleh : sifat destilasi dan reid vapour pressure. 
Sifat pengkaratan 

Diuji melalui : 
  1. Copper Strip Corrosion, ASTM D-381
  2. Total Sulfur, ASTM D-1266
Sifat kestabilan

Diuji melalui : 
  1. Existent gum, ASTM D-381
  2. Colour 
Sifat lain seperti :
  1. Freezing point, ASTM D- 2386-67
  2. Water reaction, ASTM D- 1094 
  3. Kandungan TEL, ASTM D-526
Freezing Point :

Temperatur pada saat mana kristal-kristal hidrokarbon terbentuk pada pendinginan dan kristal menghilang ketika temperatur fuel dibiarkan naik lagi. 

Ringkasan Methoda Freezing point, ASTM D- 2386-67
  1. Contoh didinginkan perlahan-lahan sambil diaduk keatas kebawah dengan hati-hati dan terus-menerus sambil diamati sampai mulai terlihat pembentukan kristal-kristal. 
  2. Catat suhu tadi, lalu panaskan diudara terbuka sambil diaduk dan catat suhunya pada saat kristal mulai menghilang
Ringkasan methode Water reaction, ASTM D- 1094
  1. Sampel dikocok pada temperatur kamar dengan larutan buffer phospate. 
  2. Perubahan volume dari lapisan air dan kelihatan ditengah-tengah permukaan dinyatakan sebagai Water Reaction Fuel. 
Ringkasan metode Kandungan TEL, ASTM D-526
  1. Lead alkyl diubah menjadi lead chloride dengan diekstraksi menggunakan asam hydrochloric pekat.
  2. Ekstrak asam diuapkan sampai kering, setiap zat-zat organik yang ada dihilangkan dengan dioksidasi oleh asam nitrat, dan lead ditentukan dengan cara gravimetri sebagai lead chromate.
Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button